Go Digital, Pertamina Sukses Kembangkan Platform Data Migas Pakai MDR-E Versi 2.1

klikjatim.com

KLIKJATIM.Com | Jakarta – PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Pelaksana dan Penugasan Pengelolaan dan Pemanfaatan atau Pemasyarakatan Data Minyak dan Gas Bumi membuat terobosan, dengan melakukan inovasi terkait penyempurnaan dan penyesuaian data migas menggunakan Aplikasi MDR-E Versi 2.1. Soft launching aplikasi MDR-E Versi 2.1 pun dilaksanakan pada ajang acara The 45th Indonesian Petroleum Association Convention & Exhibition (IPA Convex), Rabu (1/9/2021).

[irp]

Baca juga: Gubernur Khofifah Kagumi Pesona Bunga Desember, Flora Langka Kebanggaan Bondowoso Mekar Lebih Semarak

Keberhasilan ini pun mendapat penghargaan yang diberikan Kementerian ESDM yang diwakili oleh Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM kepada Pertamina melalui PT PHE yang diwakili oleh Alpius Dwi Guntara, VP Upstream Innovation yang telah berkontribusi penuh dalam pengembangan aplikasi MDR-E Versi 2.1 ini.

Diketahui bahwa MDR E 2.1 ini dibangun atas dasar terbitnya Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 7/2019 yang mengedepankan prinsip keterbukaan dan kemandirian pengelolaan data dan Keputusan Menteri ESDM No. 4071 K/03/SJN/2017 yang menugaskan Pertamina untuk mengelola seluruh data hasil kegiatan hulu migas di Indonesia, serta sejalan dengan komitmen dan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi yang tertuang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi 2019 (Stranas PK 2019).

Dalam sambutannya, Alpius Dwi Guntara menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kementerian ESDM yang mengakomodir kebutuhan data migas. ‘’Kami sangat berterimakasih dengan pemberian penghargaan kepada PT PHE dalam peningkatan layanan dalam pengembangan aplikasi MDR-E 2.1. Kerjasama Pusdatin Kementerian ESDM dan Pertamina melalui PHE akan selalu dikembangkan sesuai kebutuhan. Dalam pengembangan aplikasi MDR versi 2.1 ini, kami selalu terbuka dan mempertimbangkan masukkan users/stakeholders,’’ ujar Alpius Dwi Guntara.

Baca juga: Jadi Keynote Speaker Seminar 2nd ICEBEMA 2025, Wagub Emil Paparkan Keunggulan dan Kemajuan Ekonomi Jawa Timur

Dalam acara ini, Sub Koordinator Pengelolaan Data Energi Pusdatin ESDM, Anton Budi Prananto juga menjelaskan latar belakang dari pembangunan aplikasi ini. ‘’Kondisi data pada saat serah terima data bisa jadi tidak lengkap/tidak sesuai. Misal titik koordinat atau titik kedalaman. Sedangkan kondisi pemanfaatan data dituntut untuk lengkap sehingga ada gap antara kondisi data dan kondisi pemanfaatan. Meminimalisir hal tersebut, maka diperlukan adanya update dari adanya aplikasi MDR dari versi sebelumnya,’’ jelas Anton.

MDR-E 2.1 mengadopsi standar internasional terbuka, Professional Petroleum Data Model (PPDM) versi 3.9, dibuat dengan menerapkan Future Concept Integrated Federated (Digital – Physical Data). ‘’Misal pada pengelolaan alih kelola Blok Rokan, data digital dikumpulkan di Pusdatin dengan data fisik masih ada di Riau,’’ jelas Anton.

Baca juga: Raih Penghargaan Penyuluhan Kehutanan Terbaik I Nasional, Khofifah Apresiasi Komitmen Penyuluhan Kehutanan Provinsi Jawa Timur

Terdapat beberapa kelebihan dari MDR-E 2.1 antara lain kecepatan pelayanan data (download grup), kelengkapan metadata sesusai dengan yang ada PPDM 3.9 dan peningkatan data governance dengan pengembangan masa berlaku kerahasiaan data. ‘’Selain itu, dalam aplikasi MDR-E 2.1 terdapat fungsi interopabilitas dimana memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi, federasi dan dapat berkomunikasi dengan berbagai aplikasi pengolahan data migas serupa atau dari masing-masing KKKS dengan standard PPDM 3.9,’’ jelas Anton.

‘’Aplikasi MDR-E 2.1 ini dapat digunakan semua stakeholder migas yang harapannya juga akan meningkatkan industri migas di Indonesia,’’ tambah Agung Pribadi, seraya meresmikan soft launcing MDR-E 2.1. (rtn)

Editor : Redaksi

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru