KLIKJATIM.Com | Sampang—Kabupaten Sampang selama ini dikenal sebagai kabupaten miskin di Jatim. Hal itu maklum, sebab angka pengangguran di kabupaten di Pulau Madura itu tiap tahun meningkat.
[irp]
Baca juga: Pulihkan Trauma Pascabencana, Puluhan Relawan Pegawai PLN Dampingi Warga Aceh
Tahun 2020, angka pengangguran di Kabupaten Sampang tercatat ada 11 ribu jiwa. Jumlah tersebut bertambah menjadi 13 ribu jiwa di tahun 2021.
Plt Kepala Bidang Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan (DPMPTSP dan Naker) setempat, Agus Sumarso mengatakan, penyebab tingginya angka pengangguran yakni minimnya lapangan pekerjaan di wilayah Sampang. Sementara jumlah lulusan perguruan tinggi terus mengalami penambahan.
“Ditambah sektor usaha banyak yang tutup termasuk karyawan yang di PHK,” terangnya, Kamis (22/4/2021).
Baca juga: Tetap Melayani di Hari Libur, Masyarakat Serbu Kantor Pertanahan di Hari Pertama Nataru
Agus menambahkan, bertambahnya jumlah pengangguran juga dikarenakan daya beli masyarakat yang berkurang. Sehingga, mempengaruhi penghasilan masyarakat pengusaha.
“Kita akui daya beli masyarakat saat ini sangat rendah, karena disesuaikan dengan penghasilan,” imbuhnya.
Baca juga: Distribusi MBG Sumenep Selama Libur Semester Dinilai Tak Merata, Koordinasi SPPG Jadi Sorotan
Sementara selama pandemi covid-19, lanjut Agus, hasil dari pelatihan kerja masih belum mampu mengatasi persoalan pengangguran. Pihaknya juga membuka peluang lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Namun tak sedikit yang menolak. Alasannya, dikarenakan lokasi pekerjaan berada di luar Sampang.
“Kita akan terus berupaya menekan angka pengangguran dengan mengandeng stakeholder, dan mencari lapangan pekerjaan lokal,” janjinya. (*)
Editor : Rozy