Pilkada Sidoarjo Diperkirakan Telan Biaya Rp 63 Miliar

klikjatim.com
Kantor KPU kabupaten Sidoarjo. (ist)

KLIKJATIM.Com | Sidoarjo--Anggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sidoarjo diperkirakan naik 40 persen. Jika di pilkada 2015 total anggaran yang dikeluarkan Rp 38 miliar, rencananya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidoarjo menganggarkan Rp 63 miliar untuk pilkada 2020.

Ketua KPU Kabupaten Sidoarjo, Ishak mengatakan, proses tahapan pilkada di Kabupaten Sidoarjo sampai saat ini masih dalam proses pengajuan anggaran. Anggaran pelaksanaan pilkada diperkirakan mencapai Rp 63 miliar.

Baca juga: Subandi dan Amir Aslichin Bersaing Ketat Dalam Perolehan Suara Hitung Cepat

"Periode tahun ini, diajukan meningkat dibanding periode sebelumnya yakni ditahun 2015. Dulu, anggaran KPU mencapai Rp 38 miliar," ujar Ishak saat dihubungi, Senin (16/9/2019).

Lebih lanjut ia menerangkan, dari Rp 63 miliar anggaran yang diajukan KPU, kebutuhan honor adhoc mencapai Rp 32 miliar lebih. Sedangkan sisanya diperuntukkan alat-alat kelengkapan lain.

[irp]

[irp]

"Jadi, hampir 50 persen lebih anggaran terserap di honor adhoc," jelasnya.

Baca juga: KPU Pusat Sinergi dengan Pemkab Sidoarjo Wujudkan Program Desa Peduli Pemilu

Rencana, dalam waktu dekat pihaknya akan bertemu dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sidoarjo untuk membahas anggaran yang sudah diajukan KPU.

"Pada pertemuan besok, harapannya sudah clear. Semoga anggaran yang sudah kami ajukan sebelumnya sesuai dengan hasil yang diputuskan Pemda. Karena kami sifatnya hanya mengajukan," terangnya.

Selain itu, KPU juga akan mempersiapkan proses penandatanganan Naskah perjanjian Hibah Daerah (NPHD) Labupaten Sidoarjo. NPHD bakal dilakukan pada Oktober mendatang.

Baca juga: Bambang Haryo dan Taufiqulbar Klaim Menang di Sidoarjo

"Sebelum NPHD ditandatangani, kita tidak mungkin bisa melakukan kegiatan Pilkada," terangnya.

Ia mengaku, dalam prosesnya sampai saat ini masih belum ada kendala apapun. Meski demikian, ia optimis tahapan Pilkada Sidoarjo akan berjalan dengan aman dan lancar.

Di samping itu, ia menilai pada proses pilkada 2020 mendatang bakal terjadi kenaikan jumlah pemilih. Jika pada pelaksanaan pemilu sebelumnya jumlah pemilih berada di angka 1.397.000, di tahun mendatang jumlah pemilih diproyeksikan mencapai 1,4 jutaan. (don/mkr)

Editor : Redaksi

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru