KLIKJATIM.Com | Sampang--Menjadi pemancing bagi Mawardi (22) sudah menjadi penghasilan. Jika cuaca bersahabat, sehari ikan pancingannya bisa menghasilkan uang Rp 350-500 ribu.
[irp]
Baca juga: Jelang Nataru 2026, Pemkab Lamongan Gelar HLM untuk Perkuat Sinergi Pengendalian Inflasi
Tapi, di akhir tahun 2020 ini cuaca laut tak bersahabat bagi pemuda asal Desa Batioh, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura. Ombak perairan di Sampang saat ini ekstrem. Memaksa melaut akan berbahaya.
“Sementara waktu saya tinggal di rumah dulu, soalnya cuacanya seram, angin kencang disertai ombak yang besar,” kata Mawardi kepada klikjatim.com, Minggu (06/12/2020).
Baca juga: Pemkab Bangkalan Bangun Sekolah Berpikir Kritis Lewat Program Pelatihan Deep Learning
Sudah dua bulan Mawardi diam di rumah. Perahu pun disandarkan di daratan. Praktis selama tak melaut, tak ada penghasilan pula. Selama ini, kebutuhan keluarganya mengandalkan penghasilannya memancing di laut.
Pria yang akrab disapa Adi itu mengatakan, cuaca ekstrem di perairan Madura ini akan berlangsung hingga awal tahun. Biasanya cuaca laut akan kembali normal di bulan kedua.
Baca juga: Perluas Jangkauan Penerima Manfaat, Dapur MBG Yayasan Barisan Garuda Muda di Sreseh Resmi Diresmikan
“Saya tidak memiliki keahlian yang lain untuk bekerja, jadinya menunggu cuaca normal kembali. Biasanya awal tahun pada bulan ke dua sudah normal kembali,” tutur Adi. (mkr)
Editor : Suryadi Arfa