KLIKJATIM.Com I Pasuruan - Pipanisasi limbah dari lima pabrik di Desa Wonokoyo Pasuruan rawan penolakan warga. Proyek yang melintasi tiga desa, Desa Cangkringmalang, Kedungringin dan Kedungboto ini dipastikan menjadi bom waktu. “Persoalan limbah ini bukan pipanisasi, tapi pembenahan PAL (pengolahan air limbah) di masing-masing pabrik,” kata Kades Cangkringmalang Hufron pada KlikJatim.com, Rabu (2/12/2020).
[irp]
Baca juga: Cargill Ajak 500 Pelajar Pandaan Makan Gratis Dalam Aksi Bergizi
Menurut Hufron, pemerintah daerah seharusnya memastikan dulu sistem pengolahan limbah di masing-masing pabrik. Jika tidak, pipa itu hanya sebagai penyalur limbah yang akan menimbulkan keresahan. Apa lagi limbah yang rencananya dibuang ke sungai Wrati.
Baca juga: Komisi III DPRD Kab. Pasuruan Soroti PSD
Pihaknya menilai proyek pipanisasi tersebut bukan solusi mengatasi persoalan limbah. "Tahap awal yang perlu dibenahi adalah IPAL di lima perusahaan. Bukan sibuk bangun proyek pipa pembuangan limbah," jelasnya.
Pihaknya mengaku bersama Kades lainnya telah diundang ke Pemkab melalui Asisten 1, Sekda dan DLH Kabupaten Pasuruan serta perwakilan lima perusahaan. Intinya, membahas proyek tersebut. "Sejak awal sudah saya sampaikan ke DLH sebelum proyek dilaksanakan. Harus di sosialisasikan dulu ke warga. Tapi tidak dihiraukan," ucapnya.
Baca juga: Dugaan Tambang Ilegal di Pasrepan, Satpol PP Jadwalkan Pemanggilan
Sementara itu, Camat Beji, Ghoni mengaku tidak tahu menahu soal proyek pipa limbah. Dirinya hanya sebatas menghadiri undangan dari DLH saja. "Lebih detailnya tanyakan langsung ke DLH karena masuk domainnya," sarannya. (rtn)
Editor : Redaksi