klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Selama 14 Hari Ramadan Terjadi 49 Kecelakaan Maut di Bojonegoro

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Salah satu peristiwa kecelakaan yang terjadi selama Ramadan di Bojonegoro. (M Nur Afifullah/klikjatim.com)
Salah satu peristiwa kecelakaan yang terjadi selama Ramadan di Bojonegoro. (M Nur Afifullah/klikjatim.com)

BOJONEGORO | KLIKJATIM.COM – Sejak awal Ramadhan pada 1 Maret 2025 hingga 14 Maret 2025, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bojonegoro mencatat sebanyak 49 peristiwa kecelakaan terjadi di wilayahnya. Dari jumlah tersebut, empat orang meninggal dunia, tiga mengalami luka berat, dan 76 lainnya mengalami luka ringan.

Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Bojonegoro, Ipda Septian Nur Pratama, mengungkapkan bahwa mayoritas kecelakaan yang terjadi melibatkan pengendara sepeda motor. "Selama 14 hari sejak Ramadhan terdapat 49 peristiwa kecelakaan di jalan," katanya, Senin (17/3/2025).

Menurutnya, penyebab utama kecelakaan tersebut adalah kelalaian manusia atau human error. "Faktor penyebab kecelakaan ini rata-rata karena human error atau faktor manusia, di antaranya kurang hati-hati, mengantuk, dan kurang konsentrasi terhadap jalan," ujarnya.

Baca Juga :

Kecelakaan Beruntun di Jember, Truk Bermuatan Galon Tabrak Tiga Kendaraan

Lebih lanjut, Ipda Septian menjelaskan bahwa kecelakaan tidak hanya terjadi di jalan nasional seperti ruas Bojonegoro-Babat dan Bojonegoro-Ngawi, tetapi juga di jalan poros kecamatan hingga poros desa. "Kalau jalan berimbang, baik di ruas nasional maupun kecamatan. Banyak didominasi roda dua," jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas guna mengurangi risiko kecelakaan. "Kami terus mengimbau pengguna jalan agar lebih berhati-hati dan mematuhi rambu lalu lintas," katanya.

Selain itu, pengendara diharapkan lebih waspada, terutama saat berkendara di jam-jam rawan seperti dini hari atau menjelang berbuka puasa, ketika tingkat kelelahan dan rasa kantuk cenderung meningkat.

"Karena keluarga kita menunggu kita tiba di rumah dengan keadaan sehat dan selamat," pungkasnya. (fif/fiq)

Editor :