Electrifying Agriculture PLN Tingkatkan Produktivitas Petani Bunga Krisan di Tomohon, Panen Melonjak Tiga Kali Lipat

Reporter : Much Taufiqurachman Wahyudi
Potret kebun bunga krisan atau _chrysanthemum_ milik Ketua Kelompok Tani Krekleli, James Mogi di Desa Kakaskasen II, Kota Tomohon, Sulawesi Utara yang memanfaatkan program Electrifying Agricultur

KLIKJATIM.Com | Tomohon – PT PLN (Persero) terus memperluas penerapan program Electrifying Agriculture (EA) sebagai komitmen dalam mendukung kemajuan sektor pertanian. Melalui pemanfaatan energi listrik, petani bunga krisan (chrysanthemum) di Desa Kakaskasen II, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, telah merasakan dampak signifikan: proses budidaya menjadi lebih efisien, hasil panen meningkat hingga 90%, dan kesejahteraan petani tumbuh pesat.

Program ini, ditegaskan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, adalah bagian dari strategi PLN dalam mendorong transisi energi berkelanjutan sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.

Baca juga: Pulihkan Trauma Pascabencana, Puluhan Relawan Pegawai PLN Dampingi Warga Aceh

“PLN tidak hanya menghadirkan listrik sebagai kebutuhan dasar, tetapi juga sebagai penggerak produktivitas ekonomi rakyat. Melalui EA, kami membantu petani mengadopsi teknologi modern berbasis listrik yang efisien, ramah lingkungan, dan mampu meningkatkan nilai tambah hasil pertanian,” ujar Darmawan.

Ketua Kelompok Tani Krekleli, James Mogi, mengungkapkan bahwa penggunaan listrik membawa perubahan besar pada usaha taninya. Dulu, bunga yang bisa dipanen hanya sekitar 60%.

“Setelah ada binaan dan dukungan dari PLN, kami bisa memproduksi lebih baik, sampai 90 persen. Karena pengaruh lampu terhadap bunga ini sangat menentukan produksi,” ujar James.

Kelompok Tani Krekleli, yang beranggotakan 10 petani, kini menggunakan listrik daya 5.500 VA untuk penerangan di area green house, sistem penyiraman berbasis pompa air listrik, dan pengoperasian peralatan pertanian lain. Hasilnya, pendapatan mereka melonjak drastis.

“Biaya listriknya sekitar Rp600 ribu per bulan, tapi hasil panen bisa mencapai Rp15 juta. Dulu sebelum ada bantuan PLN, penghasilan kami hanya sekitar Rp5 juta,” tambah James.

Baca juga: Tetap Melayani di Hari Libur, Masyarakat Serbu Kantor Pertanahan di Hari Pertama Nataru

Kelompok ini bahkan sempat menembus pasar ekspor ke Singapura, menunjukkan kualitas bunga dari Tomohon sangat baik.

General Manager Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (UID Suluttenggo), Usman Bangun, menjelaskan bahwa selain EA, PLN juga hadir melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

“Kami hadir membantu petani di Tomohon melalui penyediaan fasilitas green house dan peralatan berbasis listrik. Dengan penerangan yang cukup, pertumbuhan bunga menjadi lebih optimal,” jelas Usman.

Baca juga: Distribusi MBG Sumenep Selama Libur Semester Dinilai Tak Merata, Koordinasi SPPG Jadi Sorotan

Usman menambahkan, PLN tidak sebatas memberikan bantuan, tetapi juga aktif mendampingi petani melalui edukasi dan solusi teknis untuk pemanfaatan energi yang optimal dan efisien.

“Keberhasilan petani bunga Krisan di Tomohon menjadi wujud nyata bahwa transisi energi dapat berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kami akan terus memperluas program ini ke berbagai daerah,” tutup Usman.

Program EA ini juga menyasar peternak dan kelompok usaha lain untuk menciptakan ekosistem berkelanjutan.

Editor : Fatih

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru