KLIKJATIM.Com | Gresik – Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Gresik menggelar rakor Komite Komunikasi Digital (KKD) untuk mengantisipasi hoax selama Pilkada Kabupaten Gresik 2024, dengan mengangkat tema “Berpartisipasi Memilih, Berkontribusi Untuk Gresik Tercinta”, pada Selasa 2 Oktober 2024.
Rakor KKD ini dihadiri perwakilan Humas dari lembaga pemerintahan, aparat penegak hukum, organisasi masyarakat, admin media sosial hingga lembaga pendidikan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemkab Gresik Ninik Asrukin menyampaikan, ruang digital sangat penting dijaga selama pilkada serentak 2024 berlangsung, terutama berkaitan dengan masa kampanye. Masa kampanye sendiri telah dimulai pada 25 September, hingga 23 November 2024.
“Kita perlu memastikan informasi yang tersebar di ruang digital harus valid dan tidak provokatif. Terutama di masa kampanye pilkada serentak 2024,” tutur Ninik.
Dia mengajak setiap elemen berkolaborasi menciptakan ruang publik dan digital yang sehat dan produktif. Pasalnya selama masa kampanye resiko persebaran informasi yang kurang tepat meningkat.
Dikatakan, perwakilan KKD dari kehumasan kepolisian, kejaksaan, dinas, KPU dan Bawaslu perlu melakukan pengawasan dan sosialisasi kepada masyarakat agar memiliki kewaspadaan terhadap informasi yang disebarkan.
“Dengan koordinasi yang baik, ruang publik (digital) kita akan produktif dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memilih, serta menjaga kondisi sosial tetap stabil,” tutur Ninik.
Baca juga: DPT Pilkada Gresik 2024 Ditetapkan 971.741
Anggota KPU Kabupaten Gresik Divisi Teknis dan Penyelenggaraan Ahmad Basiron menyampaikan, KPU Kabupaten Gresik telah mengatur teknis kampanye Paslon Calon Bupati dan Wakil Bupati, baik kampanye konvensional maupun di media sosial.
“KPU telah meminta tim kampanye Paslon dan partai politik untuk mendaftarkan akun media sosial yang akan digunakan untuk kampanye di ruang digital,” katanya.
Selain itu, Basiron mengajak segenap masyarakat agar berpartisipasi memilih dalam pilkada Kabupaten Gresik 2024. Meski pasangan calon hanya satu.
“Pasangan calon tunggal ini baru kali ini di Kabupaten Gresik, kami sangat berharap kepada partai politik dan tim kampanye Paslon agar melakukan sosialisasi masif agar partisipasi pemilih tetap tinggi, di mana pada pilkada 2020 partisipasi masyarakat Gresik 80 persen lebih,” ujar Bashiron.
Habibur Rohman Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Gresik menyampaikan, Bawaslu sudah menyiapkan fasilitasi pengawasan siber untuk memitigasi resiko persebaran ujaran kebencian, hoax dan disinformasi.
“Kami juga menghimbau kepada ASN, pimpinan lembaga negara dan sebagainya agar hati-hati menyampaikan pengumuman di ruang publik, karena dengan adanya paslon tunggal, maka resiko dinilai berpihak cukup besar,” katanya. (qom)