Warung Mantan TKI di Gresik Sediakan Menu Malaysia dan Thailand, Makanan Tradisional Bawean Jadi Andalan

Reporter : Miftahul Faiz - klikjatim.com

KLIKJATIM.Com | Gresik — Bagi warga Pulau Bawean yang ada di daratan Gresik tidak perlu bingung mencari makanan khas pulau Bawean. Di Warung Bismillah Jalan Arif Rahman Hakim No. 96 Pasar Senggol. Tepatnya samping Puskesam Industri tersedia makanan khas Bawean mulai Nasi Kella Cellok, serta beberapa makanan see food yang datang dari Pulau Bawean. 

[irp]

Salah satu makanan khas Pulau Bawean yang sangat diburu warga Bawean di Gresik nasi Kella Celok. Nasi dengan kuah warna kuning rasa asam ini menjadi daya tarik warga Bawean untuk melepaskan rindu makanan di Bawean.  Nasi Kella Celok ini bisa didapatkan pada setiap hari di Warung milik Mustain bersama istrinya. 

Pemilik warung Bismillah, Mustain mengatakan, ini salah satu ciri khas Bawean. Beda dari yang lain

“Mulai dari rasa, bumbu, warna, dan Ikan laut segar asal Bawean,” katanya di Warung Bismillah, Jumat (22/1/2021). 

Apalagi di Jawa biasanya ikan tawar, kalau disini ikan laut. Sejak dimulainya usaha baikan kuliner yang terhitung sejak bulan Maret 2020 saat pandemi Covid-19 Mustain tetap buka melayani makanan khas Bawean. 

“Saat awal Covid-19 Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tutup sementara, hanya menyediakan purchase order (Po) atau pesanan pembelian, lalu buka kembali saat New Normal sampai sekarang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Aktivitasnya yang awalnya sampai pukul 20.00 WIB sekarang tutup pukul 16.00 WIB. Mulai buka pukul 08.00 WIB pagi,” jelasnya. 

Kella Celok ini dikenal dalam ejaan Jawa dengan Kello Kuning dengan variasi ikan yang disajikan, dengan harga yang tidak merogoh isi dompet. 

“Satu porsi cukup harga Rp 15 rb dengan beberapa variasi ikan pilihan, mulai Ikan baronang, kerapu, tongkol , dan ikan dipilih harus yang segar,” terangnya.

Meski di tempat strategis, dengan beberapa wisata kuliner di Pasar Senggol, pelaku usaha Mustain ini tidak membandrol harga diatas 20 ribu.

“Kita juga mencari konsumen kelas bawah, tidak hanya mencari konsumen menengah ke atas. Apalagi di masa sulit pandemi Covid-19 seperti sekarang ini,” urainya.