KLIKJATIM.Com | Surabaya – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memimpin jalannya kegiatan Public Expose Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) atau Rencana Mobilitas Perkotaan Berkelanjutan di wilayah Gerbangkertasusila Plus di Gedung Negara Grahadi Rabu (7/2).
Pertemuan ini menghadirkan akademisi, praktisi, pengelola perketaapian, lembaga internasional, media, Polri, dan pemerintah daerah.
Wagub Emil menyampaikan bahwa proyek rencana pengembangan SUMP ini merupakan rencana jangka panjang mobilitas perkotaan yang berkelanjutan di 8 Kabupaten yaitu Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, dan Jombang dan 2 (dua) kota, yaitu Kota Surabaya dan Kota Mojokerto.
“Semua kita libatkan agar nantinya dari public expose ini bersama-sama masyarakat menyepakati. Karena ini tidak boleh hanya jadi rencana akademis saja melainkan harus jadi rencana yang disukai masyarakat,” katanya.
Menurut Emil, hingga saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa Surabaya masih menjadi magnet pergerakan bagi masyarakat di kota/kabupaten sekitarnya.
“Ada salah satu proyek yang tinggal satu langkah lagi sudah bisa kita mulai penandatanganan pembiayaan yakni Surabaya Regional Railway Line (SRRL). Terima kasih atas kerja keras Deputi Bidang Sarana dan Pra Sarana Bappenas RI Ervan Maksum bersama tim,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikannya, perjanjian penandatanganan pembiayaan tersebut pada tahap pertama mencapai lebih dari Rp. 3 triliun.
“Itu hanya untuk tahap pertama saja. Hal tersebut juga akan diiringi dengan proses penuntasan perlintasan sebidang. Sehingga nanti di jalan-jalan protokol sudah tidak ada lagi perlintasan sebidang,” ujarnya.
“seluruh hal tersebut utamanya pada perencanaan SUMP akan dilakukn secara bertahap. Mengapa baru sekarang? Tentunya karena ini proyek investasi jangka panjang dan banyak persiapan. Terima kasih banyak atas sinerginya Pak Deputi, dari Egis dan KfW sebagai lembaga konsultasi ini,” imbuhnya.
Untuk diketahui, SUMP sendiri merupakan tindak lanjut sebagai upaya pemenuhan target RPJMN 2020-2024 dalam pengembangan angkutan massal di enam kota metropolitan.