KLIKJATIM.Com | Jember – Kecelakaan maut melibatkan Bus Pariwisata Sakhindra Trans berpelat DK 7949 GB di Kota Batu, Rabu (8/1/2025), menelan korban jiwa empat orang, termasuk seorang ibu dan bayinya yang masih berusia 20 bulan asal Kabupaten Jember.
Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 17.15 WIB ini diduga akibat rem blong, merusak 10 kendaraan roda dua dan 6 kendaraan roda empat.
Salah satu korban meninggal adalah Anis Wulandari dan putrinya, SNI, Keduanya merupakan warga Dusun Krajan, Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul, Jember. Sang suami, Muhammad Syafiudin Nuriswanto (30), mengalami luka serius berupa cedera kepala dan patah lengan kanan.
Menurut sopir ambulans Untung Widodo (48) dan co-driver Al Hilal Azhar (23), jenazah ibu dan anak tersebut dimakamkan di kampung halaman keluarga di Desa Nguter, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, sesuai permintaan keluarga.
Kecelakaan terjadi saat keluarga kecil ini menggunakan motor sewaan untuk berlibur di Kota Batu. Mereka baru saja mengunjungi Jatim Park 2 dan dalam perjalanan membeli oleh-oleh untuk keluarga di Jember. Namun, di tengah perjalanan, motor yang mereka tumpangi terlibat dalam insiden maut akibat bus yang meluncur tak terkendali di Jalan Imam Bonjol hingga Jalan Ir. Soekarno, tepat di depan SMPN 3 Beji, Kota Batu.
“Istri dan anaknya meninggal di lokasi kejadian, sedangkan suaminya mengalami luka dan saat ini masih dirawat di rumah sakit,” kata Hilal.
Baca juga: Tiga Sapi Mati Mendadak di Jember, Diduga Terjangkit PMK, Peternak Jual Murah
Kondisi Korban Selamat
Syafiudin, yang selamat dari kecelakaan tersebut, menjalani perawatan intensif di RS Hasta Brata, Batu. Ia menderita luka benturan di kepala dan patah tulang lengan kanan. Proses operasi telah dilakukan untuk menangani cederanya.
Pemakaman dan Proses Lanjutan
Jenazah ibu dan anak tiba di Lumajang pada Kamis (9/1/2025) dini hari dan langsung dimakamkan. “Permintaan pemakaman di Lumajang datang dari keluarga almarhumah Anis,” ungkap Hilal.
Sementara itu, Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, menyatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan. “Kami menduga rem blong menjadi faktor utama. Saat kejadian, jalur tersebut padat kendaraan,” ujarnya.
Bus yang terlibat kecelakaan berhenti setelah menabrak sejumlah kendaraan di sepanjang jalan menurun tersebut. Hingga kini, tim kepolisian bersama instansi terkait terus mengupayakan evakuasi dan penanganan korban lainnya. (qom)