Tips Mencegah Peretasan Rekening Bank, Salah Satunya Hindari Wi-Fi Publik Saat Transaksi

Reporter : Abdul Aziz Qomar - klikjatim.com

Pemimpin Divisi Management Resiko Bank BNI Rayendra Minarsa Goenawan memaparkan ancaman peretasan data perbankan dan cara mencegahnya (Dok/AMSI)

KLIKJATIM.Com | Gresik — Transaksi digital saat ini menjadi salah satu trend dalam ekonomi. Tak terkecuali transaksi keuangan perbankan.

Meski menawarkan banyak kemudahan dan efisiensi, transaksi digital juga banyak resikonya. Sehingga keamanan data pribadi menjadi penting diketahui.

Untuk mencegah peretasan rekening bank, ada beberapa tips praktis yang bisa dipraktekkan pengguna atau nasabah.

Seperti yang disampaikan Pemimpin Divisi Management Resiko Bank BNI Rayendra Minarsa Goenawan dalam sebuah kesempatan.

Kejahatan dunia perbankan secara umum bisa dipetakan menjadi dua hal, yakni pencurian data dengan metode skimming, dan teknik mengambil data pribadi dengan cara social engineering.

Tips mencegah peretasan Rekening Bank dari dua cara diatas antara lain:

1. Menjaga Kerahasian Informasi Pribadi

Informasi pribadi saat ini menjadi kunci keamanan digital, khususnya dalam dunia perbankan. Karena apabila informasi pribadi ini bocor, akan memudahkan penjahat siber untuk meretas akun bank kalian.

Karena itu, data pribadi yang bersifat sangat rahasia seperti identitas diri, nomor ponsel, nomor rekening, user id, pasword, PIN dan One Time Password (OTP) Transaksi sebisa mungkin tidak diketahui orang lain. Walaupun orang tersebut adalah orang yang punya relasi bisnis atau bahkan keluarga dengan kita.

2. Mengganti Password ATM Secara Berkala

Mengganti pin atau password ATM maupun Mobile Banking bisa meminimalisir peretasan atas rekening kita. Karena itu cara ini juga perlu diterapkan.

Selain itu, memeriksa ATM tempat kita akan bertransaksi juga perlu dilakukan, bisa jadi ada kamera tersembunyi maupun alat skimmer di mulut ATM.

3. Menghindari Transaksi Perbankan Melalui Wi-Fi Umum

Wi-Fi umum yang digunakan banyak orang rentan dipakai medium untuk meretas. Karena itu hindari transaksi mobile banking atau transaksi digital lainnya menggunakan Wi-Fi umum.

4. Jangan Mudah Tertipu Iming-iming Hadiah

Pernah tiba-tiba mendapat pesan kalau anda mendapat hadiah uang tunai atau mobil? Biasanya pesan hadiah tersebut melalui SMS atau aplikasi pesan singkat. Bila kamu merespon, si penipu ini biasanya akan meminta data pribadi kamu, bahkan password atau pin rekening kamu. Bila mengalami hal itu lebih baik abaikan.

5. Hindari Memasukkan Informasi Pribadi Dalam Website yang Tidak Aman

Hal yang sangat berbahaya bagi nasabah ialah data pribadinya bocor. Karena data perbankan erat kaitannya dengan data pribadi nasabah.

Dalam banyak kesempatan, saat berselancar di internet, tiba-tiba muncul pesan pop-up hadiah atau door prize yang mengarahkan ke website tertentu untuk mengisi formulir. Bila mengalami hal itu lebih baik kamu menutup website tersebut dan jangan mengisi apapun.

Pemimpin Divisi Management Resiko Bank BNI BNI Rayendra Minarsa Goenawan memaparkan layanan pengaduan Nasabah Bank BNI

Sementara itu, untuk melayani Nasabah Bank BNI Sendiri, Rayendra menjelaskan bila pihaknya mempunyai satuan khusus yang bekerja 24 jam seminggu yang bertugas menangani keluhan dan laporan Nasabah terkait kejahatan perbankan.

Satuan khusus ini akan melakukan tindakan sistem, seperti analisa data transaksi hingga pemblokiran rekening simpanan nasabah dan sampai pada pengembalian dana nasabah jika terbukti ada kejahatan perbankan yang menimpa nasabah.

Dia menghimbau Call Center perbankan (Bank apapun) kalau bisa tersimpan dalam contact call. Karena jika ada masalah, Nasabah bisa langsung menghubungi.

Adapun Call center Bank yang resmi terpampang di website resmi, selalu punya catatan sesuai yang ada di kantor-kantor cabang Bank yang bersangkutan sehingga nomor nomor itu sudah pasti benar. (yud)

     

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *