Tim Tracing di Surabaya Diperluas, Personil dari Polrestabes Masuk di Dalamnya

Reporter : Ahmad Hilmi Nidhomudin - klikjatim.com

Personil dari Polrestabes Surabaya mengikuti pelatihan tracing dan asesmen. (Hilmi/klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Surabaya – Tim tracing di Kota Surabaya terus diperluas untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19. Yang terbaru, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan pelatihan tracing dan asesmen kepada personil Polrestabes Surabaya di lantai 3 gedung Satpol PP Kota Surabaya, Rabu (17/2/2021).

[irp]

Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, dengan tujuan memperluas tim tracing maka perlu adanya peningkatan kapasitas tracing di Kota Surabaya. Sehingga dalam perluasan ini melibatkan anggota TNI dan Polri, yang ditandai dengan pelaksanaan pelatihan tracing serta asesmen bagi anggota Polrestabes Surabaya.

“Tentunya, makin banyak anggota yang memiliki kemampuan tracing, pasti akan sangat membantu satgas dalam mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini,” kata Irvan di ruang kerjanya.

Selama ini, pelatihan tracing seperti ini sudah diberikan kepada jajaran kelurahan, kecamatan, Kasatgas, Babinsa dan Babinkamtibmas di Surabaya. Bahkan, mereka juga sudah mendapatkan pelatihan dua kali. “Melalui cara ini, tentu diharapkan tracing di Surabaya bisa semakin masif,” tegasnya.

Sementara itu Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo mengatakan, ada sekitar 70 personil Polrestabes Surabaya mengikuti pelatihan tracing yang digelar oleh Satgas Covid-19 Surabaya. Sebelumnya, sudah ada sekitar 130 Babinkamtibmas yang dilatih, sehingga personil yang dilatih tersebut merupakan tambahan dari sebelumnya.

“Jadi total sudah 200 tim tracing dari Polrestabes Surabaya yang nantinya akan bersinergi dengan jajaran Pemkot untuk melakukan tracing di bawah,” tegas Hartoyo.

Keikutsertaan jajaran polri dalam tim tracing ini merupakan perintah Presiden, yang kemudian ditindaklanjuti oleh Kapolri. Selanjutnya dilakukan di tingkat kabupaten/kota, termasuk di Surabaya. “Tentu diharapkan tracing dan testing di Surabaya terus dimasifkan untuk mencegah penularan Covid-19,” tandasnya.

Pembina Persakmi Jatim, Estiningtyas Nugraheni yang menjadi pemateri dalam pelatihan tracing dan asesmen menerangkan, ada dua materi dalam pelatihan kali ini. Yaitu pelatihan tracing dan asesmen manajemen risiko penularan Covid-19. 

Menurutnya, materi ini penting untuk memutus dan mencegah penularan Covid-19. “Kalau dua hal ini bisa dilakukan dengan efektif dan masyarakat juga terbuka, maka pasti tingkat penularan bisa ditekan karena sebelum menyebar sudah dilakukan bloking,” kata Esty seusai memberikan materi.

Dia memastikan, bahwa jajaran Polrestabes Surabaya yang terlibat dalam tim tracing akan sangat membantu tim tracing yang sudah ada sebelumnya. Karena amunisi sudah cukup lengkap di Surabaya. “Tentu ini langkah yang sangat tepat yang dilakukan oleh Pemkot, karena peran serta Polrestabes Surabaya ini pendekatannya bisa berbagai macam dan jurusnya bermacam-macam, sehingga apabila tidak manjur satu jurus, maka bisa menggunakan jurus lainnya,” paparnya.

Ia sangat optimis bahwa tracing di Kota Surabaya akan semakin masif, terlebih dengan adanya bantuan dari personil Polrestabes Surabaya. “Semakin masif tracingnya di Surabaya, maka akan semakin mudah dalam melakukan pencegahan penularan Covid-19,” pungkasnya. (nul)