Tiga Rumah Warga RW 3 Bareng, Tertimpa Longsor dan Banjir

Reporter : iwan Irawan

“Kita bersama warga RW 3 lainnya. Dibantu elemen masyarakat lainnya, seperti PMI, DLH, Kader Lingkungan, BPBD, TNI. Berjumlah sekitar 200 orang. Pagi ini turun ke sungai di dua titik lokasi, ditinjau Bapak Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat,” ujar Jito, saat giat Program Kali Bersih (Prokasih), Minggu (3/12/2023).

Jito bilang, pelaksanaan Prokasih pagi ini telah dibahasnya bersama warga. Diawali pada September 2023 lalu. Alhamdulilah, mendapatkan dukungan penuh dari banyak pihak. RW 3 sini dinilainya cukup curam.

“Wilayah kami ini rawan banjir dan longsor. Untuk itu, dibutuhkan kerja bakti bersama. Nantinya kami lanjutkan di setiap RT masing-masing, dilakukan pembersihan secara berkala. Setidaknya tiga bulan sekali mesti kerja baktikan,” ujarnya.

Sementara, mantan Ketua LPMK Kelurahan Bareng, Arif Wahyudi menyampaikan, telah mengusulkannya kepada Pemkot Malang. Melalui Dinas PUPRPKP setempat. Hendaknya dilakukan segera pembangunan serta penguatan plengsengan di sepanjang sungai Bareng.

“Kita fokus ke plengsengan, karena itu menyangkut keselamatan masyarakat. Utamanya di seputaran Kelurahan Bareng. Sebab, telah menjadi korban longsor di RT 10 RW 3. Menimpa tiga rumah warga. Kami berharap segera ada tindaklanjut dari Pemkot, usai tinjau lokasi pagi ini,” ucap anggota DPRD Kota Malang ini.

Usai meninjau lokasi banjir dan longsor di RW 3 Bareng. Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menjelaskan, sebagaimana hasil peninjauan di lokasi tadi. Diakuinya ada beberapa titik lokasi cukup dikhawatirkan, akan rawan banjir dan longsor.

“Sesuai informasi yang kami terima, setelah terjadinya longsor tersebut. Sempat ada rumah warga posisinya gantung. Untuk menopangnya, kami sudah menginstruksikan ke BPBD. Membangun plengsengan dengan sistem Bronjol,” jelas Pj Wahyu.

Lanjutnya lagi, perlu dipahami dan diwaspadai bersama. Utamanya warga yang bertempat tinggal di bantaran sungai. Ketika musim penghujan telah tiba, bisa mengantisipasi dan mewaspadainya. Sebelum terjadinya yang tidak diinginkan.

“Kita pun dari Pemkot lewat BPBD dan perangkat daerah lainnya. Tetap memberikan atensi dan bantuan kepada warganya. Ketika terjadi bencana, namun kami tetap mengimbau perlunya masyarakat teredukasi,” imbuhnya.

Pria alumnus ITN ini menandaskan, ketika hujan intensitasnya begitu tinggi. Diyakini akan memberikan dampak banjir, yang tidak dapat terhindari. Untuk itu, butuh kepedulian dan kesadaran dari masyarakat. Ayo bersama menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungannya masing-masing. 

“Terpenting lagi, perlu kami peringatkan dengan tegas. Hendaknya masyarakat tidak melakukan aktifitas pembangunan di atas atau badan sungai. Lantaran aksi pembangunan tersebut, pasti menganggu aliran atau arus sungai,” tandasnya. (ris)