Tawangargo Smart Eco Farming Village, Pusat Hortikultura yang Jadi Contoh Pertanian Berkelanjutan Masa Depan

Reporter : Abdul Aziz Qomar - klikjatim.com

Dirut PG, Dwi Satriyo Annurogo (3 dari kanan) dan DKU PG, Robby Setiabudi Madjid (2 dari kanan) saat mengunjungi lokasi Program Tawangargo Smart-Eco Farming Village (TAMENG) di Desa Tawangargo, Malang (Dok/PG)

KLIKJATIM.Com | Malang Raya – Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, kini telah bertransformasi menjadi pusat hortikultura modern dan ramah lingkungan. Melalui program Tawangargo Smart-Eco Farming Village (TAMENG) desa ini tidak sekadar menjadi sentra penghasil tanaman hortikultura, tapi juga model masa depan pertanian berkelanjutan di Indonesia.

Program inovatif ini merupakan bagian dari Tanggung Jawa Sosial dan Lingkungan (TJSL) Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia.

“Program TAMENG awalnya merupakan solusi peningkatan produktivitas hortikultura dengan pendekatan Climate Smart Agriculture. Keberhasilan tahap awal ini terus memotivasi kami untuk mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru di program TAMENG. Kami bersama petani binaan berkomitmen menjadikan Tawanggargo sebagai sentra hortikultura modern dan ramah lingkungan,” tutur Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, Selasa 26 November 2024.

Ia menjelaskan, beberapa inovasi ramah lingkungan terbaru yang dijalankan di program TAMENG antara lain penggunaan solar cell dengan kapasitas 1.000 Watt peak (Wp). Energi ramah lingkungan ini menggunakan enam panel surya dan empat baterai yang mampu menghidupkan berbagai alat dan mesin pertanian (alsintan).

“Dalam kegiatan program TAMENG, kami mendorong penggunaan energi terbarukan dengan mengganti sumber energi listrik dengan sumber energi yang berasal dari matahari untuk kegiatan pertaniannya dalam mengoperasikan sejumlah alat, diantaranya pompa air, water drip, sprinkle dan lainnya,” ujar Dwi Satriyo.

Inovasi ramah lingkungan berikutnya, Petrokimia Gresik juga melengkapi TAMENG dengan rumah pengolahan limbah pertanian. Rumah ini mampu memproduksi pupuk organik cair dan agensia hayati yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya pertanian. Pupuk ini diproduksi dari limbah-limbah pertanian.

Baca juga: Atlet Senam Persani Jatim Peraih Medali di PON XXI Aceh-Sumut Dapat Bonus dari Petrokimia Gresik

Terakhir, hasil pertanian yang ada di TAMENG mampu dikelola menjadi produk hilir, yaitu mi sayur. Mi yang dapat dimasak menjadi berbagai menu masakan dibuat dari bahan baku sayuran yang dibudidayakan dalam TAMENG. Cocok untuk vegetarian.