KLIKJATIM.com I Pasuruan – Budaya arak-arakan penganti memang berbeda-beda satu daerah dengan daerah lainnya. Tapi yang terjadi di Dusun Srenggo, Desa Pulokerto, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan bisa dikatakan anti maintream. Pasangan pengantin yang diarak harus direla didandani oleh teman-temannya.
[irp] Seperti yang dilansir wartabromo.com terlihat pasangan pengantin sedang diarak di resepsi pernikahannya. Mempelai pria didandani dengan sangat unik. Sementara pengantin perempuan memakai kebaya pada umumnya.Pengantin pria memakai kaos hitam dengan rompi yang terbuat dari karung beras. Tak lupa ada topi tersemat dengan tulisan “Tarzanx”. Lalu hal yang sedikit saru, ada properti terbuat dari kayu yang dikalungkan, dan di tempatkan tepat di bagian sensitif mempelai pria. [irp] Usut punya usut, pasangan pengantin bernama Misbahul Munir dan Sri Wahyuningsih. Munir –sapaan akrabnya– menceritakan tradisi yang cukup unik ini di daerahnya, yakni di Dusun Srenggo, Desa Pulokerto, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan itu.“Iya sudah tradisi di desa saya kalau pemuda-pemuda nikah itu dikirab seperti itu, kadang lebih dari itu,” ujarnya.
Meski begitu, Munir mengaku tak keberatan dengan cara teman-temannya itu. Apalagi cara ini untuk seru-seruan, meneruskan tradisi. “Kalau saya kemaren dikirab seperti itu asli saya kaget, soalnya kan biasanya teman-teman itu kirabnya cuman di suruh naik grobak, kadang di suruh mengayuh becak, manten perempuannya biasanya yang duduk. Kalau yang kemarin beda dengan teman-teman lain. Tapi saya gak keberatan,” ujarnya.(*/rtn)