Siap Laksanakan Sekolah Tatap Muka, Guru dan Pegawai Smamita Sidoarjo Jalani Vaksinasi

Reporter : Satria Nugraha - klikjatim.com

Guru SMA Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo saat menjalani vaksinasi Covid-19. (Satria Nugraha/klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com I Sidoarjo – Menjelang pelaksanaan sekolah tatap muka yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Juli 2021 mendatang, sebanyak 74 orang di SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo menjalani vaksinasi Covid-19 di RSIA Soerya Sepanjang, Jumat (11/6/2021). Mereka terdiri dari para guru dan pegawai.

[irp]

“Ini merupakan penyuntikkan vaksin tahap kedua. Tahap pertama telah dilaksanakan pada bulan April 2021, sebelum puasa,” terang Waka Humas Smamita, Emil Muktar Efendi.

Menurutnya, di sekolahnya sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka bulan depan. Karena itu semua persiapan pun terus dilakukan, yaitu mulai dari vaksinasi hingga surat izin orang tua.

“Saat belajar tatap muka nanti, kita siap menerapkan aturan protokol kesehatan dengan ketat. Di pintu masuk, kita siapkan petugas yang dilengkapi thermogun. Begitu juga sebelum masuk ruang kelas. Suhu badan diukur kembali dengan thermal face, sekaligus sebagai absensi,” ucapnya.

Pihaknya juga menyediakan mobil dan petugas medis yang nantinya mengantarkan murid, bila suhu tubuhnya melewati batas normal. Di beberapa sudut sekolah juga disediakan sarana cuci tangan dengan air yang mengalir serta hand sanitizer.

“Bangku kita atur jaraknya leih dari 1,5 meter,” lanjutnya.

Satu ruang kelas nantinya maksimal diisi 30 persen dari kapasitas normal, sehingga murid masuk bergantian. “Ya seperti semi hybrid learning lah. Campuran tatap muka dan pembelajaran dalam jaringan. Guru menyediakan webcam. Sehingga murid yang ada di rumah bisa mengikutinya. Ini merupakan adaptasi pembelajaran di masa pandemi,” imbuhnya.

Nantinya, Emil melanjutkan, proses pembelajaran dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB dengan tiga mata pelajaran yang serumpun. “Intinya kami siap menggelar sekolah tatap muka. Seluruh murid dan guru tentunya kangen dengan suasana belajar di sekolah. Karena lebih dari satu tahun kegiatan tersebut terhenti akibat pandemi,” imbuh Emil. (nul)