KLIKJATIM.Com | Jakarta – Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara SGN anak perusahaan PTPN III Persero Holding Perkebunan, Mahmudi, menandatangani Framework Agreement (FA) dengan PT Pertamina Power Indonesia (PNRE) untuk Pembangunan Pabrik Bioethanol di Pabrik Gula Glenmore Banyuwangi Rabu (04/09) di Jakarta.
“Komitmen kita bersama untuk mewujudkan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan melalui pembangunan pabrik bioetanol di Banyuwangi, rencana mulai September 2025 dengan kapasitas 100 KLPD (kilo liter per day),” terang Mahmudi.
Pihaknya menyebut sinergi dengan PT Pertamina Power Indonesia (PNRE) ini sebagai langkah awal untuk melaksanakan mandat Peraturan Presiden nomor 40 tahun 2024 mengenai percepatan swasembada gula nasional dan penyediaan Bioethanol sebagai bahan bakar nabati, serta sebagai perwujudan Blue Print BUMN 2024-2034 untuk memperkuat ekosistem BUMN dalam menunjang pembangunan nasional khususnya pada sektor bioenergi.
“Peran SGN sebagai penyedia molasses bahan baku bioetanol, sedangkan PNRE sebagai operator produk bioethanol untuk selanjutnya dijadikan sebagai campuran bahan bakar minyak sebesar 5% atau yang biasa disebut E5”, terangnya lebih lanjut.
Kerja sama ini mendukung program Pemerintah dalam meningkatkan bauran energi baru terbarukan serta mereduksi emisi karbon di berbagai sektor kegiatan agar target jangka menengah pada 2030 dapat terealisasi.
“Dengan memproduksi E5 bioetanol sebagai Inisiatif transisi energi dan upaya penurunan emisi karbon menjadi komitmen PNRE dalam sustainability energi” ungkap John Anis Direktur Utama PT Pertamina Power Indonesia (PNRE).
Pabrik Gula Glenmore Banyuwangi merupakan salah satu pabrik gula modern dan memiliki kapasitas pabrik yang besar di antara pabrik gula yang dikelola SGN. Sebelumnya Sugondo General Manager PG Glenmore menyatakan kesiapan PG untuk mendukung produksi bioetanol.
“Mendukung Perpres Nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel), PG Glenmore siap apabila ada penugasan khusus untuk produksi bioetanol, terlebih kapasitas dan teknologi yang ada mendukung”, ungkap Sugondo.
Menurutnya kapasitas giling yang ada dapat ditingkatkan, terlebih daya dukung lahan tebu atau land bearing capasity yang ada cukup sebagai pasokan BBT. PG Glenmore saat ini memiliki kapasitas terpasang 6 ribu TCD dan masih dapat ditingkatkan menjadi 8 ribu TCD. (gin)