klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Serapan Anggaran Dinas PUTR Gresik Minim, Dewan Minta Lelang Proyek Dipercepat

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy

KLIKJATIM.Com | Gresik— Komisi 3 DPRD Gresik mengevaluasi kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Gresik. Pasalnya dalam program pembangunan infrastruktur yang dilakukan DPUTR melalui lelang baru 68 yang sudah diketahui pemenangnya.

[irp]

Ketua Komisi tiga DPRD Gresik Asroin Widyana menyebut bila progres serapan anggaran tersebut tergolong kecil, pasalnya proses lelang di DPUTR ada 140 lebih paket lelang. 

"Tapi progres di lapangan yang mulai bekerja baru sepuluh kegiatan proyek," ujarnya.

Seharusnya di bulan ini menurut Asroin sudah lebih dari 50 persen pekerjaan proyek yang berjalan.

"Sementar yang sudah selesai lelangnya masih 68 (rencana proyek)," lanjut politisi Golkar itu.

Sementara itu Sekretaris Komisi 3 DPRD Gresik Abdullah Hamdi menyoroti anggaran proyek PUTR yang dialokasikan untuk kegiatan Unit Reaksi Cepat Bina Marga (URC-BM) yang mencapai 10 Milyar.

"Yang kami khawatirkan anggaran itu sudah terserap 67 persen atau 6,7 milyar. Masih bulan ini kan masih panjang sisa waktunya, nanti kalau banyak jalan yang berlubang dan anggaran tidak cukup itu bagaimana?," Tanya Hamdi.

Untuk itu Hamdi meminta perbaikan jalan melalui URC-BM diprioritaskan jalan-jalan yang memang benar-benar rusak dan butuh perbaikan cepat di daerah-daerah pinggiran yang relatif kurang mendapatkan perhatian.

"Kalau jalan di Kota kayak di Arief Rahman Hakim masih bagus kok, jadi kurang urgent. sebaiknya diprioritaskan jalan yang memang membahayakan pengguna jalan kayak jalan di menganti dan Metatu," ulasnya.

Sementara itu hingga kini, DPUTR belum memenuhi permintaan DPRD yang meminta laporan penggunaan dana URC atas beberapa perbaikan jalan yang memicu kontroversi karena dikerjakan swakelola oleh PUTR.

"Sampai sekarang belum disampaikan. Tapi menurut pedoman swakelola harusnya pengerjaan itu diprioritaskan di tempat-tempat yang kurang mendapat perhatian seperti daerah pinggiran," tandas Hamdi.

Menanggapi itu, Kepala Dinas PUTR Gunawan Setijadi mengakui adanya keterlambatan serapan anggaran proyek di instansi yang dipimpinnya yang saat ini masih 6 persen

"Memang ada keterlambatan (program) saat ini harusnya sekarang sudah lima belas persen (serapan anggaran proyek), selesainya cuma 6 persen jadi kita ada keterlambatan 9 persen," ujar Gunawan.

Untuk itu, lanjut Gunawan pihaknya akan melakukan perbaikan schedule proyek, supaya nanti akhir tahun selesai.

"Tetep dimonitor dan dijadwal yang bener biar nanti akhir tahun selesai," tuturnya.

Gunawan pun menjelaskan perihal pengerjaan jalan yang dilakukan URCBM. Menurut Gunawan hal itu sudah dilakukan sesuai aturan. 

"Karena kita mempunyai target dari Pak Bupati, jalan dalam kota kewajibannya PU kok jelek, karena tidak dianggarkan harus bisa dilaksanakan URC maka kami perbaiki jalan yang agak panjang seperti di GKB dan Arief Rahman Hakim," ungkap Gunawan.

Gunawan melanjutkan, hal itu tidak ada larangan meski dikerjakan URC-BM. Proses pengadaannya pun langsung membeli di E-Katalog (E-purchasing) dengan bentuk kontrak surat pesanan.

"Ternyata ada yang penjualan material itu sekaligus hampar, itu sudah ada di E-Katalog, sehingga kita langsung bisa pakai itu untuk menyelesaikan yang (jalan) panjang tadi. Kalau dilaksanakan tenaga URC yang terbatas itu gak sampek bisa jadi bagus, karena tenaga dan keahliannya (terbatas). Ya kita beli, belinya bagaimana? Ya langsung hampar kalau dibandingkan dengan lelang dia lebih murah jauh," Jelas Gunawan. (ris)

Editor :