Sebanyak 33 Calon Mahasiswa Jatim Terima Beasiswa, Pj Sekdaprov: Jadilah Duta Masyarakat Sesuai Nilai-Nilai Pesantren

Reporter : Ratno Dwi Santo - klikjatim.com

Pelepasan rombongan keberangkatan calon mahasiswa Al-Azhar Mesir penerima beasiswa, di Gedung Negara Grahadi

KLIKJATIM.Com | SURABAYA – Pj Sekretaris Daerah Jawa Timur Bobby Soemarsono melepas 33 calon mahasiswa penerima Beasiswa Santri Pondok Pesantren (BSPP) ke Universitas Al Azhar Kairo, Mesir di Gedung Negara Grahadi pada Jumat, (29/11).

Beasiswa yang diinisiasi Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Provinsi Jatim itu diperuntukkan bagi calon mahasiswa terpilih yang berasal dari pondok pesantren se-Jawa Timur.

Disampaikan Bobby, program pengiriman calon mahasiswa Jatim ke universitas Al Azhar Kairo adalah salah satu wujud nyata dari kerja keras dan kolaborasi yang luar biasa.

Menurutnya, program ini tidak sekadar memberikan kesempatan kepada santri untuk menuntut ilmu di pusat peradaban Islam dunia, tetapi juga menyiapkan kader-kader masa depan yang akan membawa perubahan positif bagi Jawa Timur dan Indonesia.

“Jadilah duta terbaik Jatim yang membawa nilai-nilai Pesantren, yakni keilmuan, akhlak dan semangat pengabdian kepada umat,” kata Bobby.
“Kami pemerintah dan masyarakat Jatim akan selalu mendoakan dan mendukung kalian menjalani beasiswa di Mesir. Semoga langkah ini tidak hanya membawa kebanggaan tetapi juga keberkahan bagi kita semua,” imbuhnya.

Calon mahasiswa, kata Bobby, yang menerima beasiswa dapat menyerap ilmu sebanyak mungkin sehingga mampu menyelesaikan studi dengan baik dan tepat waktu. Sebab, di Al Azhar bukan hanya pusat keilmuan Islam dunia, melainkan juga simbol peradaban yang telah melahirkan banyak ulama dan cendekiawan yang membawa manfaat luas bagi umat manusia.

“Universitas Al Azhar memiliki sistem pembelajaran yang khas dengan pendekatan tradisional yang menuntut penguasaan literatur klasik serta sistem hafalan yang ketat,” tuturnya.

Lebih lanjut, Bobby juga mengingatkan bahwa kesempatan ini adalah amanah yang harus dijaga. Pastikan calon mahasiswa siap dengan metode pembelajaran. Termasuk membangun kedisiplinan yang kuat dan ketrampilan manajemen waktu.

“Hadapi semua tantangan dengan semangat dan sikap yang positif. Kesuksesan bukan hanya tentang apa yang dipelajari di ruang kelas, tetapi juga bagaimana kalian bertahan, beradaptasi, dan berkembang di lingkungan baru,” jelasnya.

Bobby juga berpesan kepada 33 calon mahasiswa apabila telah menyelesaikan studi di Mesir, segera kembali ke Indonesia. Dengan kata lain, kembali ke pondok pesantren yang memberikan rekomendasi untuk mengamalkan dan menyebarluaskan pengetahuan serta pengalaman yang didapatkan selama di Mesir.

“Setelah menyelesaikan studi kembali untuk berkontribusi membangun masyarakat. Jadilah duta Jawa Timur yang membawa nama baik daerah dan bangsa,” tegasnya.

Adapun 33 calon mahasiswa melalui berbagai macam tahapan seleksi yang cukup panjang dan ketat. Tahap awal mereka lolos dari ponpes masing-masing. Kedua diseleksi oleh para kyai LPPD yang notabene memiliki ponpes terbesar di Jatim. Tahap akhir, mereka di seleksi oleh tim dosen dari Mesir.

Dijadwalkan, 33 calon mahasiswa berangkat Sabtu malam ke Jakarta dan rencananya akan dilepas secara resmi oleh Duta Besar Mesir yang ada di Jakarta.

Salah satu penerima beasiswa Kafa Nial Agil El Tamamy (20) yang mengambil jurusan syariah Islam bercerita awal mula mengetahui beasiswa dari kakak kelas dan sosial media. Ia kemudian tertarik karena studinya di negara tempat dilahirkan banyak ulama. Selain itu mengetahui bagaimana cara berproses dengan beasiswa serta banyak belajar pendalaman bahasa Arab.

“Mulanya tidak percaya diri tapi banyak motivasi dari kyai dan alhamdulillah lulus LPPD. Cita-cita setelah menyelesaikan studi dan kembali ke Indonesia menjadi ulama sekelas Imam Syafii,” ungkapnya. (gin)