Resah dengan Angka Pengangguran di Gresik, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Diskusi dengan Cabup Dokter Alif

Reporter : Abdul Aziz Qomar - klikjatim.com

Urai masalah pengangguran: Diskusi BEM Gresik dengan Cabup Asluchul Alif (Ist)

KLIKJATIM.Com | Gresik – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kabupaten Gresik menggelar diskusi dengan Calon Bupati Gresik dari Partai Gerindra Dokter Asluchul Alif di Posko Kemenangan, jalan Basuki Rachmat Bandar Grisse Gresik, Rabu 24 Juli 2024.

Dalam diskusi santai sambil ngopi tersebut, para mahasiswa menyampaikan keresahannya tentang kondisi Kabupaten Gresik saat ini, terutama tingkat pengangguran yang mencapai 6,82 persen pada tahun 2023 atau lebih tinggi 2 persen bila dibandingkan Provinsi Jatim yang hanya 4,88 persen. Hal ini kontradiktif dengan banyaknya investasi dan jumlah perusahaan yang ada.

Selain itu, para mahasiswa juga mengeluhkan mahalnya biaya pendidikan, sepert UKT (Uang Kuliah Tunggal) maupun SPP di sekolah.

Menanggapi permasalahan yang disampaikan BEM Gresik tersebut, Bakal Calon Bupati Gresik dr. Asluchul Alif menyampaikan komitmen dalam mengatasi persoalan pengangguran. Untuk itu, dirinya mengajak generasi muda untuk bersama-sama berkontribusi dalam pembangunan di Gresik.

“Ada beberapa program sudah kami siapkan untuk mengatasi pengangguran. Mulai dari penciptaan sistem informasi berbasis NIK (Nomer Induk Kependudukan, red), pinjaman modal tanpa bunga bagi UMKM hingga penyediaan pasar untuk pelaku UMKM,” tutur dr. Alif.

Dosen sekaligus Ketua Prodi Adminstrasi Kesehatan Universitas Anwar Medika itu menjelaskan, bila nanti terpilih sebagai Bupati Gresik pada 27 November 2024 mendatang, pihaknya akan menciptakan sistem informasi berbasis NIK.

Baca juga: PSI Turunkan Surat Dukungan Kepada Asluchul Alif Maju Calon Bupati Gresik, Diserahkan Langsung Oleh Kaesang

Hal tersebut sangat penting dilakukan untuk mengetahui secara real time sebaran pengangguran. Sekaligus mewajibkan perusahaan untuk memanfaatkan sistem ini.

“Kami implementasi dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda). Nanti berkoordinasi dengan instansi terkait untuk pengawasan dan penegakan peraturan,” terangnya.

Selanjutnya, berkaitan pinjaman modal 0 persen untuk UMKM nanti akan dilakukan melalui Bank Gresik atau koperasi. Pemilihan koperasi dikarenakan prosesnya tidak memerlukan BI checking, sehingga lebih mudah diakses oleh UMKM.

“Dengan meningkatkan akses permodalan bagi UMKM tentu dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” tegas bapak tiga anak ini.

Selain persoalan pengangguran, Bacabup Gresik dr. Alif juga menjabarkan tentang program pendidikan gratis mulai dari sekolah dasar (SD) hingga tingkat Universitas.

“Adapun kriterianya berlaku untuk seluruh siswa dengan ekonomi lemah,” ucapnya.

Tak lupa, pria asal Desa Sembayat, Kecamatan Manyar mengucapkan terimakasih kepada perwakilan BEM se-Kabupaten Gresik atas masukan terkait program yang akan dilakukan demi Kabupaten Gresik yang lebih maju.

“Kreatifitas anak muda sangat kita harapkan untuk bersama-sama meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Gresik dalam 5 tahun mendatang, kita tidak boleh kalah saing dengan Kabupaten/Kota sekitar,” ujar dr. Alif. (qom)