KLIKJATIM.Com | Pasuruan – Munculnya perbedaan harga satuan masker dalam proyek pengadaan 2,5 juta masker di Kabupaten Pasuruan, menjadi perdebatan panjang dalam rapat panitia khusus (pansus) di DPRD setempat pada Sabtu (9/5/2020) malam. Pasalnya dari dua organisasi perangkat daerah (OPD) yang dipercaya menghandle proyek ini memakai harga acuan berbeda.
Di Dinas Koperasi dan UMKM memakai acuan harga Rp 4.500 atau menaikkan Rp 1000 dari harga semula. Keputusan addendum (perubahan) terkait harga satuan masker itu dilakukan setelah rapat koordinasi APH (aparat penegak hukum), Satgas dan lainnya dengan kesimpulan ada penyesuaian.
Kepala Dinkop dan UMKM Kabupaten Pasuruan, Khasani menjelaskan, pertimbangan penyesuaian harga karena banyak hal. Salah satunya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, sehingga berdampak tutupnya pusat grosir yang menjadi tempat pembelian bahan dasar masker.
“Banyak keluhan dari UMKM, mayoritas tidak bisa belanja bahan dasar karena toko grosir di Surabaya tutup dampak PSBB. Mereka bisa mendapatkan barang, tapi harganya tidak normal dan berdampak pada keuntungan yang akan didapatkan. Makanya mereka mengeluh minta dinaikkan,” kata Khasani.
[irp]
Dia menjelaskan, pagu anggaran yang di dinasnya adalah Rp 3,5 miliar untuk pengadaan 1 juta masker. Anggaran itu sudah terserap sekitar 30 persen atau sekitar Rp 1,05 miliar untuk belanja masker kepada UMKM dengan harga Rp 3.500 per masker.
“Masih ada sisa anggaran sekitar Rp 2,45 miliar. Rencananya, itu akan digunakan untuk belanja masker kepada para pelaku UMKM dengan harga satuan Rp 4.500. Diperkirakan targetnya bisa membeli 545 ribu masker dengan harga yang sudah diubah,” tambahnya.
Kendati harga satuannya berubah, tapi hal ini tidak akan mengubah plafon anggaran. Semuanya akan tetap sesuai ploting awal Rp 3,5 miliar. Dia juga memastikan tidak akan ada pembengkakan anggaran, karena dana yang tersedia tetap dimaksimalkan.
“Pagunya tetap. Namun jumlah maskernya yang sedikit berkurang. Jadi, kemarin kami disarankan untuk menyusutkan jumlah maskernya. Tidak lagi 1 juta masker, tapi kemungkinan sekitar 844 ribu masker yang akan kami siapkan dari dinas kami,” jelas dia.