Potensi Wisata di Kabupaten Gresik Luar Biasa, Perda Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Akan Disusun

Reporter : Abdul Aziz Qomar - klikjatim.com

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat memaparkan strategi pengembangan pariwisata di Kabupaten Gresik (Dok)

KLIKJATIM.Com | Gresik – Pemkab Gresik dan DPRD Kabupaten Gresik akan menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2026 – 2040. Ranperda tersebut telah ditetapkan dalam Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) DRPD Gresik tahun 2025.

Sejalan dengan itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yanu menyampaikan, Pemkab Gresik menjalankan konsep 3A dalam pengembangan Kepariwisataan. Hal tersebut dia sampaikan dalam forum seminar di momen pelantikan pengurus PWI Kabupaten Gresik beberapa waktu lalu.

Yani menjabarkan, konsep 3A tersebut yaitu Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas. 3A disebut-sebut sebagai kunci sukses pembangunan pariwisata di sebuah daerah.

Yani bilang, potensi wisata di Kabupaten Gresik sangat besar, mulai dari wisata religi, wisata alam seperti pantai dan wisata buatan.

Lebih jauh di menjelaskan, Atraksi adalah suguhan seni, budaya, warisan sejarah hingga tradisi. Kemudian Aksesibiltas ada kemudahan menjangkau lokasi wisata.

Baca juga: Tahun Depan DPRD dan Pemkab Gresik Godok 12 Ranperda

“Sedangkan Amenitas adalah fasilitas di luar akomodasi, seperti sarana tempat ibadah, rumah makan, fasilitas umum hingga keterlibatan masyarakat lokal,” papar Yani.

Dia yakin, dengan tersedianya atraksi (daya tarik), akses dan amenitas maka industri parwisata di Gresik akan semakin bergairah.

Yani mencontohkan, wisata alam di Pulau Bawean kini sudah terkenal seantero Indonesia, bahkan internasional, lantaran menjadi jujukan Sail Indonesia.

“Wisata religi, yang tiap tahun bisa mengundang 4 juta pengunjung, ini harus terus ditingkatkan pengelolaan dan pemenuhan fasilitasnya,” papar Yani.

Yani menegaskan, pengelolaan wisata tidak boleh asal-asalan, maka pihaknya akan mendukung penuh peningkatan Sumber Daya Manusia lokal, baik melalui Pokdarwis maupun melalui komunitas masyarakat di sekitar tempat pariwisata. (qom)