PKB Solid Sampai Ranting Dukung Qosim Maju Pilbup Gresik *Dukungan PAC dan Ranting Secara Tertulis Dikirim ke DPP PKB

Reporter : Miftahul Faiz - klikjatim.com

Baliho bergambar Qosim-Alif bertebaran di seluruh Gresik. (Miftahul FAiz/klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Gresik—DPC PKB Kabupaten Gresik hingga saat ini masih solid mendukung Moh Qosim sebagai calon Bupati Gresik 2020 meski Fandi Ahmad Yani yang juga kader PKB maju dalam bursa pilkada. Keputusan itu telah diambil sesuai mekanisme partai dari tingkat ranting atau desa/kelurahan.

Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPC PKB Gresik, Abdul Qodir mengatakan, PKB Gresik masih solid dan satu suara mendukung Qosim yang juga Wakil Bupati Gresik dua periode. Menurut Qodir, keputusan itu diambil berdasarkan mekanisme partai mulai tingkat ranting hingga tingkat cabang.

“Tetap solid satu suara mendukung Pak Qosim. Karena secara struktur kepartaian yang didukung  Pak Qosim, mulai dari tingkat ranting, PAC sampai cabang, dan itu dukungan tertulis yang sudah kita serahkan kepada DPP PKB,” katanya saat dikonfirmasi klikjatim.com, Senin (1/6/2020).

[irp]

Dukungan PKB Gresik kepada Qosim itu beralasan, kata Qodir, Qosim saat ini menjabat sebagai Ketua DPC PKB Gresik. Selain itu, selama memimpin PKB Gresik Qosim juga berhasil menjadikan partai besutan Muhaimin Iskandar itu sebagai pemenang pada Pemilu 2019.

“Pak Qosim juga sudah gerak ke sleuruh PAC PKB meminta dukungan. Juga direstui oleh para tokoh NU. Saya yakin hampir semua tokoh NU di tingkat MWC (kecamatan) telah disowani beliau,” terang Qodir yang juga menjabat Ketua Fraksi PKB DPRD Gresik.

Ditanya terkait kemunculan Fandi Ahmad Yani yang juga ikut mengadu nasib sebagai orang nomor satu di Gresik di pilkada mendatang, Qodir mengatakan jika langkah itu merupakan inisiatif dari Yani sendiri.

“Kalau PKB, ya, Pak Qosim,” ucapnya.

Dijelaskan Qodir, sampai saat ini baru Qosim yang diusulkan ke DPW PKB dan DPP PKB sebagai Calon Bupati Gresik dengan Wakil Bupati Asluchul Alif. Qodir berharap, semua kader PKB bersatu memenangkan PKB dalam pagelaran Pilkada Gresik 2020.

“Pada prinsipnya kami tetap menghormati hak politik dari siapapu, termasuk Mas Yani,” jelasnya.

Terkait rekomendasi dari DPP PKB, Qodir belum bisa memastikan kapan akan dikeluarkan. Namun, Qodir memperkirakan rekomendasi dikeluarkan sebelum masa pendaftaran calon bupati pada Agustus 2020.

“Itu bukan domain kami di DPC. Sepenuhnya rekomendasi domainnya DPW dan DPP, kami hanya mengusulkan,” ujarnya.

Ditambahkan, PKB juga telah menjalin komunikasi dengan beberapa partai untuk berkoalisi meskipun PKB sudah mampu mengusung calon sendiri dengan 13 kusri di DPRD. Sejauh ini, Partai Gerindra telah menyatakan sepakat ‘mlaku bareng’ dengan PKB.

“Harapan kami, partai-partai lain yang pernah menjalin komunikasi dengan PKB bisa masuk dalam koalisi,” harap dia.

[irp]

Terpisah, dr Asluchul Alif bakal calon wakil bupati yang berpasangan dengan Qosim  saat dikonfirmasi menyatakan tidak akan berkhianat dengan komitmen yang telah dijalin bersama PKB dan Qosim. Dengan tegas, bersama Partai Gerindra yang dikomandaninya Alif mengatakan masih komitmen berpasangan dengan Qosim.

Alif mengatakan, Partai Gerindra perlu berkoalisi dengan partai lain. Sebab, Gerindra belum memenuhi syarat untuk mengusung calon sendiri dengan delapan kursi di parlemen. Sementara ini, PKB telah membuka peluang berkoalisi dengan Gerindra. PKB memiliki kursi 13 di DPRD Gresik. Jika ditambah Gerindra delapan kursi total 21 kursi. Sementara untuk mengusung calon bupati, cukup didukung 10 kursi di parlemen atau 20 persen dari total kursi dewan.

“Kita sudah komitmen dengan Pak Qosim,” tegas dia melalui pesan pendek yang dikirim kepada klikjatim.com. (mkr)