KLIKJATIM.Com | Malang – Penerapan physical distancing yang salah kaprah tidak hanya menyulitkan warga yang mengakses jalan. Gara-gara main tutup jalan, dua desa di Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang saling memblokade jalan.
Bahkan, salahsatu desa tidak cukup memasang portal namun membangun tembok bata menutupi jalur yang menghubungkan dua desa tersebut. Beruntung aksi saling blokade tersebut bisa dimediasi pihak Kecamatan Sumberpucung.
[irp]Aksi saling blokade ini menjadi viral setelah salahsatu warga memposting foto kerja bakti warga Desa Sambigede. Mereka kerja bakti membangun tembok semen permanen. Yang menjadi sorotan, tembok itu dibangun di tengah jalan yang menghungkan kedua desa. Sementara desa tetangga, Desa Sanggreng, hanya menutup dengan bambu ditambah poster physical distancing.
Setelah sempat ramai, akhirnya Camat Sumberpucung turun tangan menengahi masalah itu. “Ada kesalahpahaman, sudah dikoordinasikan untuk dibongkar,” ungkap Camat Sumberpucung, Moch Sholeh.
[irp]Dikatakan, tindakan yang dilakukan sejumlah warga tanpa sepengetahuan kepala desa. Sehingga kemudian diputuskan untuk dilakukan pembongkaran. “Tanpa persetujuan kepala desa, itu tidak benar. Kok saling menutup jalan, kasihan warga lain tidak bisa lewat nanti,” tegas Sholeh.
Meski demikian, Sholeh mengaku portal permanen dengan menggunakan batako yang sempat terpasang sudah dilakukan pembongkaran. “Sudah dibongkar tadi, kita akan selesaikan persoalan apa yang sebenarnya terjadi antara kedua desa itu,” ucapnya. (hen)