Perbaikan dan Perawatan Sekolah Rusak di Gresik Tahun Depan Dianggarkan Rp15 Miliar

Reporter : Abdul Aziz Qomar - klikjatim.com

Butuh prioritas: Salah satu sekolah rusak di Gresik yang butuh penanganan mendesak (Dok)

KLIKJATIM.Com | Gresik — Anggaran perawatan dan perbaikan infrastruktur sekolah tahun 2023 dianggarkan sebesar Rp15 miliar oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik.

Baca juga: Komisi IV DPRD Gresik Geram, Anggaran Perbaikan Sekolah Ambruk Dicoret dalam APBD Perubahan

Anggaran sebesar itu tergolong kecil jika dibandingkan dengan jumlah sekolah di Kabupaten Gresik yang mencapai 428 unit sekolah, baik SD maupun SMP.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Herawan Eka Kusuma menyampaikan, biaya perbaikan dan perawatan sekolah mulanya dalam penyusunan anggaran hanya dianggarkan Rp7 miliar.

Nah, setelah dilakukan perhitungan cermat ada tambahan Rp8 miliar dari sisa perhitungan pagu Bantuan Operasional Sekolah Daerah atau Bosda.

“Sebelumnya perhitungan siswa penerima Bosda kan memakai rombongan belajar atau Rombel, nah sekarang tidak, tapi tiap sekolah menerima berdasarkan jumlah siswanya,” ucapnya.

Ditegaskan Herawan, penambahan anggaran Rp8 miliar untuk infrastruktur sekolah itu tidak akan mengurangi jatah siswa penerima Bosda.

“Itu dari pagu sisa perhitungan, kita masukkan untuk infrastruktur,” tegasnya.

Diakui Herawan, anggaran perbaikan dan perawatan infrastruktur sekolah di Gresik memang tergolong kecil bila dibandingkan dengan Kabupaten ataau Kota tetangga.

Misalnya Lamongan dan Mojokerto, dua Kabupaten itu menganggarkan Rp20 miliar dan Rp80 miliar untuk merawat dan memperbaiki infrastruktur sekolah.

“Tapi Mojokerto itu tidak menganggarkan Bosda,” imbuhnya.

Anggaran Bosda sendiri tahun depan menurut Herawan dianggarkan Rp160 miliar, baik untuk siswa SD sederajat maupun SMP sederajat.

Baca juga: Beri Penyuluhan Hukum, Jaksa Masuk Sekolah di SMPN 6 Gresik

Sementara itu Ketua Komisi IV DPRD Gresik Mochammad menyampaikan, Dinas Pendidikan hendaknya mengutamakan sekolah yang mengalami kerusakan berat. Seperti SDN 111 dan SMPN 27.

“Prioritaskan dulu yang mengalami rusak berat, agar siswa nyaman belajar,” tuturnya. (yud)