KLIKJATIM.Com | Bojonegoro–PT Pertamina EP Cepu (PEPC) melaksanakan prosesi tajak sumur atau Spud In Proyek pengembangan lapangan Gas Unitisasi Jambangan – Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Bojonegoro, Rabu (9/10/2019). Acara ini dihadiri Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Dharmawan H Samsu dan Bupati Bojonegoro Anna Muawanah.
Proyek Jambaran- Tiung Biru (JTB) yang dikelolah PEPC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).
“Tajak sumur ini merupakan capaian kami dalam mengawal proyek PSN”, kata Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Dharmawan H Samsu. Kegiatan tajak sumur atau Spud In merupakan rangkaian kegiatan operasi pengeboran. Sebelumnya, PEPC telah mengawalinya dengan sosialisasi kepada masyarakat.
[irp]Kegiatan tajak sumur ini sejalan dengan visi Pertamina sebagai World Class National Energy Company. Seluruh kegiatan dalam proyek JTB ini dilakukan dengan penerapan prinsip HSSE Excellence. Sebagai operator tunggal, PEPC merasa wajib mengaplikasikan dan mengintegrasikanya dalam setiap fungsi dan struktur bisnis.
Pengembangan proyek gas lapangan unitisasi JTB dari beberapa Scope of work, seperti pengembangan 4 sumbur di Jambangan East, 2 sumur di Jambangan Central, pengerjaan pipa pengumpul sepanjang 6,6 kilometer. Pengerjaan fasilitas pemprosesan gas atau Gas Processing Facility (GPF) yang telah mencapai 36, 91% dan mempunyai kapasitas 330 MMSCFD, Sedangkan jalur pipa fluida yang tersambung dengan CPF lapangan banyu Urip, pengerjaan jalur pipa sales gas sepanjang 11, 3 km.
“Kegiatan pengeboran ini telah dimulai sejak september 2019, yang mana PEPC bekerjasama dengan Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI),” kata Direktur Utama PEPC, Jamsaton Nababan.
[irp]Jamsaton menjelaskan, pekerjaan ini dimulai dari tapak sumur Jambangan East, yang meliputi tiga sumur pengeboran baru yaitu sumur JAM-3, JAM-5 dan JAM-8. Sedangkan dua sumur lainya terletak di tapak sumur jambangan central yaitu JAM-6 dan JAM-7.
“Pekerjaan lainya adalah mengerjakan re-entry1 sumur existing yaitu sumur JAM-4 ST dengan melakukan completion rangkaian pipa produksi yang tahan gas H2S,” jelas Jamsaton.
Produksi gas yang dihasilkan proyek JTB ini sebesar 192 MMSCFD. Gas tersebut rencananya bakal dialihkan melalui pipa transmisi Gresik-Semarang. Dengan cadangan gas JTB sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF), JTB diharapkan dapat memberikan multiplier effect, khususnya untuk mengatasi defisit gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur. PT Pertamina (Persero) optimis PEPC yang sebelumnya telah menyumbang 25% produksi minyak mentah nasional melalui lapangan banyu urip akan menunjukkan komitmen kerjanya dalam mengawal proyek JTB agar selesai sesuai tarjet. Proyek JTB diproyeksikan akan meningkatkan pendapatan negara US $3, 61 milyar selama kontrak bagi hasil (PSC). (Af/mkr)