Penyaluran Pupuk Subsidi 2025 Dimulai Awal Tahun: Dorong Produktivitas Saat Musim Tanam

Reporter : Abdul Aziz Qomar - klikjatim.com

Direktur Pemasaran PT. Pupuk Indonesia (Persero) Tri Wahyudi Saleh, memantau langsung proses penebaran pupuk di lahan sawah di Kabupaten Jember (Hatta/Klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Jember – Penyaluran pupuk subsidi resmi dimulai sejak awal Januari 2025 untuk mendukung produktivitas petani di musim tanam. Di Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero), Tri Wahyudi Saleh, memantau langsung distribusi pupuk di area sawah seluas 500 hektare milik Kelompok Tani Makmur, Senin (6/1/2025).

Kelompok Tani Makmur merupakan binaan Pupuk Kaltim, bagian dari Pupuk Indonesia, sejak 2019. Mereka juga menjadi bagian dari Program Makmur (“Mari Kita Majukan Usaha Rakyat”), yang memberikan layanan pendampingan agronomis, edukasi on-farm dan off-farm, serta dukungan lainnya.

Hingga Desember 2024, realisasi Program Makmur telah melampaui target 350.000 hektare, mencapai 451.536 hektare atau 129%. Program ini melibatkan 170.000 petani di 24 provinsi. Pendampingan intensif terbukti meningkatkan produktivitas, seperti hasil panen padi yang naik 14% dari 5,7 ton/hektare menjadi 6,5 ton/hektare, dan jagung meningkat 23% dari 4,7 ton/hektare menjadi 5,8 ton/hektare.

Tri Wahyudi menjelaskan bahwa Pupuk Indonesia menargetkan distribusi 9,55 juta ton pupuk subsidi pada 2025, terdiri atas 4,6 juta ton Urea, 4,3 juta ton NPK, dan 500 ribu ton pupuk organik. Hingga kini, sudah 10.000 ton pupuk disalurkan sejak 1 Januari 2025.

“Tidak ada lagi kata terlambat. Petani bisa segera memanfaatkan pupuk subsidi saat musim tanam, seperti di Wuluhan ini,” kata Tri Wahyudi.

Ia menambahkan, pendampingan Program Makmur membantu petani meningkatkan hasil panen hingga 9-10 ton/hektare, dari sebelumnya hanya 6-7 ton/hektare. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk mewujudkan swasembada pangan.

Baca juga: Pemkab Jember Raih Predikat ‘Berakhlak Sehat’, Bupati Hendy Tekankan Pentingnya Peningkatan Kinerja Birokrasi

Pendidikan dan Pendampingan Petani

Pupuk Indonesia juga memberikan edukasi kepada petani tentang pemupukan yang tepat. Contohnya, dosis penggunaan Urea direkomendasikan 300 kg/hektare sesuai arahan Kementerian Pertanian. Selain pupuk subsidi, petani juga didorong menggunakan pupuk nonsubsidi untuk mengurangi ketergantungan pada bantuan pemerintah.

“Dengan pola ini, produktivitas meningkat dan beban subsidi pemerintah berkurang,” ujar Tri Wahyudi.

Evaluasi dan Percepatan Penyaluran

Penyaluran pupuk subsidi lebih awal pada 2025 merupakan hasil evaluasi dari tahun sebelumnya, di mana distribusi 2024 baru dimulai pada April, sehingga banyak petani terlambat menerima pupuk untuk musim tanam Januari-Maret.

“Pada 24 Desember 2024, kami sudah menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertanian. Mulai 1 Januari 2025, petani langsung menerima pupuk subsidi tanpa hambatan regulasi,” jelasnya.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Jember dan mendukung ketahanan pangan nasional. (qom)