Pengakuan Internasional atas Peran Masyarakat Tuli Indonesia

Reporter : Ratno Dwi Santo - klikjatim.com

Kegiatan pelatihan bahasa isyarat yang digelar Teman Tuli Jambi sebagai salah satu upaya untuk mengajarkan bahasa isyarat kepada masyarakat luas (ANTARA/Tuyani)

Untuk itu, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Diakui, pengakuan internasional di atas merupakan rangkaian langkah awal yang terintegrasi di tingkat nasional untuk lebih meningkatkan perhatian kita terhadap komunitas ini.

Terlebih lagi, masyarakat internasional masih perlu berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas komunitas tersebut, termasuk pengembangan dan penggunaan teknologi yang sesuai untuk memudahkan mereka (para penyandang kebutuhan khusus dan pemangku kepentingan terkait) berpartisipasi penuh dalam masyarakat.

Meskipun Indonesia masih berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan perhatian penuh kepada komunitas ini, namun terdapat perkembangan yang cukup menggembirakan melihat bahwa beberapa praktik terbaik dari Indonesia baik dari pemerintah dan warga negara yang tinggal di Indonesia maupun warga Indonesia yang tinggal di luar negeri telah berperan baik dalam isu ini.

Dalam konteks tersebut, sangat patut diapresiasi bahwa pengakuan internasional pertama terhadap praktek dan pengembangan bahasa isyarat di Indonesia di lingkup negara-negara OKI tidak lepas dari korelasi upaya yang dilakukan oleh Perwakilan RI di Libya pada tahun 2020 dengan program pemberdayaan diaspora melalui pemberdayaan pelajar Indonesia yang belajar di luar negeri (Libya dan Tunisia di bawah koordinasi Fawwaz Yasser) dalam mengeluarkan produk digital “Electronic Masdar”.

Baca juga: Mewujudkan Keamanan Pangan dengan Menggandeng Aparat Hukum

Hal yang paling penting dari produk E-Masdar ini juga adalah proyek ini juga melibatkan dan bekerja sama dengan tokoh-tokoh dari asosiasi tunarungu nasional yang dikenal sebagai Majelis Taklim Tuli Indonesia/MTTI.

Produk ini juga telah dipromosikan dalam Konferensi Bahasa Arab Internasional yang diadakan di Libya secara virtual.

Takdir Sang Kuasa pula bahwa para tokoh MTTI juga menjadi aktor yang aktif dan mitra Kementerian Agama RI dalam penerbitan Al-Qur’an Bahasa Indonesia Pertama yang dilengkapi dengan penjelasan bahasa Isyarat untuk Tunarungu pada tahun 2023 yang kemudian menjadi dokumen utama yang diajarkan dan menjadi sumber informasi bagi para mahasiswa yang berasal dari negara anggota OKI yang belajar di Universitas Islam Teknologi/IUT sebuah organ subsiddaire OKI.