Pelabuhan Maspion Kini Resmi Jadi Pelabuhan Umum

Reporter : Abdul Aziz Qomar - klikjatim.com

Kepala Kantor KSOP Kelas II Gresik, Totok Mukarto dengan Direktur PT SMT, Marianus Oei yang disaksikan langsung Direktur Jendral Perhubungan Laut (Dirjen Hubla), R. Agus H Purnomo bersama Presiden Direktur PT Maspion Group, Alim Markus.

KLIKJATIM.Com | Gresik – Kementerian Perhubungan memberikan izin kepada pengelola pelabuhan Maspion yakni PT Siam Maspion Terminal (SMT) sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP). Dengan demikian, anak perusahaan PT Masipon Group ini dapat melayani kegiatan kepelabuhanan umum.

[irp]

 

Izin BUP konsesi selama 43 tahun tersebut diserahkan Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik pekan lalu di Surabaya . Penandatanganan konsesi dilakukan langsung antara Kepala Kantor KSOP Kelas II Gresik, Totok Mukarto dengan Direktur PT SMT, Marianus Oei yang disaksikan langsung Direktur Jendral Perhubungan Laut (Dirjen Hubla), R. Agus H Purnomo bersama Presiden Direktur PT Maspion Group, Alim Markus.

Dirjen Hubla Agus melihat perjuangan yang telah dilakukan dari TUKS hingga melakukan pelayanan umum dengan ijin sementara maka akhirnya kita support yang dibuktikan dengan dilakukannya penandatanganan konsesi untuk jangka waktu 43 tahun full operasi oleh PT SMT dengan fee 2.5 persen yang diberikan kepada pemerintah. “Harapannya dengan konsesi ini ekonomi tumbuh dan kesempatan kerja juga tumbuh,” kata Agus.

Dikatakan, pihaknya terus mendorong pelabuhan agar bisa efisien dan kompetitif. Untuk itu, hadirnya SMT sebagai pelabuhan umum baru ditengah BUP milik Pelindo III Group yang sudah ada saat ini akan membuat peluang baru bagi kegiatan perekonomian di Indonesia.

“Kita juga buka peluang dimana-mana di banyak tempat. Dalam perjuangan yang lain agar lebih muda untuk diberi feedback,” katanya.

[irp]

Ditempat yang sama, Presiden Direktur PT Maspion Group, Alim Markus menyebut, dirinya sudah menyiapkan kawasan industri di Gresik (KIG) dan juga kawasan industri Sidoarjo (KIS). Hal ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan industri khususnya di Jawa Timur.

“Kalau di KIS bahkan pihaknya menjual 850 ribu per meter, begitu juga di Gresik paling mahal Cuma 2 juta per meter yang sudah didukung terminal pelabuhan,” katanya.

Dijelaskan, dalam bidang kepelabuhanan PT. Maspion akan bekerja sama dengan Dubai Port World untuk mengembangkan Terminal Kontainer di wilayah Gresik. sehingga dengan dukungan kawasan industri arus barang akan sangat cepat keluar masuk dari pelabuhan Gresik. Itu tentunya sangat efisien

“Saya targetkan bisa mewujudkan terminal Petikemas itu hingga 3 juta TEUs pertahun. Tentu, kepercayaan yang diberikan pemerintah ini harus betul-betul kita manfaatkan,” tuturnya.

[irp]

Sementara itu, Direktur PT SMT, Marianus Oei mengaku, dengan adanya konsesi ini, PT. SMT menjadi BUP swasta murni pertama di Propinsi Jawa Timur yang mendapatkan penunjukan konsesi sebagai Pelaksana Kegiatan Pengusahaan Jasa Kepelabuhanan di Pelabuhan Gresik.

“Kapasitas operasional PT. SMT sampai saat ini adalah rata-rata 4.500.000 ton/tahun. Dari jumlah itu sebanyak 65 persen curah kering dan general cargo, 35 persen curah cair dan gas,” imbuhnya.

Marianus menambahkan, dengan konsesi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk mendukung program Pemerintah dalam upaya meningkatkan kelancaran logistik nasional yang efisien. Pengembangan kapasitas layanan kepelabuhanan PT. SMT akan terus ditingkatkan sesuai dengan proyeksi pengembangan dalam perhitungan konsesi PT. SMT.

Untuk diketahui, PT. SMT adalah perusahaan Joint Venture antara PT. Maspion Investindo (Maspion Group) dengan SCG Chemical Pte. Ltd. (SCG Group Thailand) yang berdiri sejak tahun 1995 dan beroperasi secara komersial tahun 1998, sebagai pemilik dan pengelola TUKS di lingkungan Kawasan Industri Maspion Manyar, Gresik. (mkr)