PDP Korona Gresik Meninggal Dunia di RSUD Ibnu Sina

Reporter : Miftahul Faiz - klikjatim.com

Dari kiri Direktur RSUD Ibnu Sina dr Endang Puspitowati, Kadinkes Gresik Saifudi Gozali, dan Kabag Humas Pemkab Gresik Reza Pahlevi saat memberikan keterangan seputar PDP yang meninggal dunia di Gresik.

KLIKJATIM.Com | Gresik – Seorang pasien dalam perawatan (PDP) Kota Gresik meninggal dunia Kamis (26/3/2020) dini hari. Dengan demikian, Pasien PDP di Gresik berkurang satu dari total 19 orang, sementara Orang Dalam Pengawasan (ODP) memcapai 57 orang.

[irp]

“Memang benar ada pasien PDP di Kecamatan Manyar yang meninggal dunia. Dia adalah salahsatu dari 19 orang PDP di Gresik,” kata Sekretaris Gugus tugas Tim percepatan penaganan Covid-19 Saifudin Ghazali di Kantor Bupati Gresik, Kamis siang.

Dijelaskan, pihaknya akan melakukan penelusuran terhadap keluarga dan kerabat korban. Serta orang-orang yang pernah berinteraksi dengan pasien PDP. Tim Satgas akan melakukan pelacakan serta pengawasan dan pembatasan aktifitas dalam 14 hari kedepan.

[irp]

“Terhadap keluarga dan siapapun yang pernah berinteraksi dengan pasien PDP yang wafat tersebut akan kami pantau dan batasi aktifitasnya untuk waktu 14 hari kedepan,” jelas Ghozali.

Berdasarkan hasil Tracing dan pelacakan terhadap pasien PDP yang meninggal tersebut, Tim Gugus Tugas memastikan almarhum memang pernah melakukan perjalanan ke Jakarta, dimana Jakarta termasuk Red Area Covid-19.

[irp] Hal senada disampaikan Direktur RSUD Ibnu sina Endang Puspitowati. Dia membenarkan ada pasien PDP yang menjalani perawatan isolasi di RS yang meninggal dunia. “Gejalanya mirip covid-19, namun hasil diagnosa pasien tersebut pneumonia berat,” kata dr Endang.

Dikatakan, pasien PDP korona ini belum bisa dipastikan apakah positif atau tidak. Sebab, hasil pemeriksaan PCR dari Laboratorium Balitbangkes belum keluar. Namun demikian, RSUD Ibnu Sina tetap melakukan penanganan pasien yang meninggal sesuai SOP penaganan Covid-19.

[irp]

“Baik dalam penanganan pasien sejak masuk rumah sakit sabtu lalu (21/3) hingga perawatan jenazah setelah pasien PDP meninggal,” imbuh mantan Kadinkes Gresik ini.

Untuk penanganan jenazah PDP korona, dilakukan oleh petugas khusus mengenakan baju hazmat mulai perawatan jenazah hingga pemakaman. (iz/hen)