GRESIK – Tren berburu saham emiten penerbangan terlihat meningkat sejak bulan Desember lalu. Banyak investor pemula di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, nampaknya tertarik karena direkomendasikan memiliki tingkat fluktuasi kecil.
“Saham-saham tersebut dipilih dengan pertimbangan harga perlotnya masih rendah,” ujar Kepala Pusat Pengembangan Bisnis dan Kerjasama (PBK) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Wenty Krisna.
Menurutnya, pertimbangan berburu saham emiten penerbangan juga dikarenakan tingkat resiko yang sangat minim. Sehingga investor pemula tidak dibayangi kekhawatiran rugi banyak saat kondisi kurang menguntungkan.
Kendati banyak insiden kecelakaan pesawat, tapi tidak berdampak langsung. Hanya secara psikologis dapat mempengaruhi investor. Misalnya membuat pelaku pasar skeptis terhadap saham-saham penerbangan ataupun sebaliknya."Mungkin ada pemikiran pelaku pasar yang akan pindah dari satu maskapai ke maskapai lain," imbuhnya.
Wenty menjelaskan, permasalah utama di sektor penerbangan adalah kinerja. Saat ini pendapatan dan biaya yang dikeluarkan tak sebanding, namun justru menekan kinerja.
Persaingan tarif murah dengan tujuan mengejar volume penumpang juga belum berefek positif. Sehingga membuat beberapa emiten penerbangan masih rugi.
“Untuk investor pemula tetap kami rekomendasikan untuk membeli saham emiten sektor penerbangan seperti PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP),” tuturnya. (wan/roh/*)
Editor : Redaksi