Nobar Indonesia vs China, Pj. Gubernur Jatim Apresiasi Performa Timnas yang All Out Perjuangkan Hasil Terbaik

Reporter : Ratno Dwi Santo - klikjatim.com

KLIKJATIM.Com | SURABAYA – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono larut dalam semangat mendukung timnas Indonesia yang berlaga melawan China dalam pertandingan lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, saat nobar di Halaman Gedung Negara Grahadi, Selasa (15/10) malam.

Nobar kali ini cukup spesial karena dilakukan bersama para peserta Pimnas ke-37, Rektor Universitas Airlangga, Unesa dan ITS Surabaya beserta masyarakat.

Dalam laga ini, Indonesia kembali mengenakan seragam putih, sedangkan China mengenakan jersey utama merah. Pertandingan ini dipimpin oleh Omar Ali dari Uni Emirat Arab bertindak sebagai wasit.

Pada babak pertama, Timnas Indonesia tertinggal 0 – 2 menghadapi tuan rumah China. Untuk sementara, China memimpin pertandingan melalui tendangan Baihelamu Abuduwaili pada menit ke-21 dan Zhang Yuning pada menit ke-44 yang memanfaatkan lini belakang Indonesia.

Pada babak kedua, Timnas Indonesia mengejar ketertinggalan lewat tendangan Thom Haye pada menit ke-86. Raihan gol pertama ini cukup meningkatkan tensi pertandingan yang semakin memanas.

Namun dengan berakhirnya babak kedua, Indonesia mengakui keunggulan China di pertandingan ini. Meskipun Indonesia menguasai jalannya pertandingan, namun pada akhirnya belum bisa mengungguli China.

Ditemui usai pertandingan match Indonesia lawan China, Pj Gubernur Adhy memuji permainan apik Timnas Indonesia di babak kedua.

“Tadi permainannya sangat bagus. Goal positionnya juga bagus. Hampir 70 persen dikuasai Indonesia, tetapi sayangnya belakangan. Terlambat,” ujar Adhy.

“Ini menurut saya yang bukan ahli bola. Kalau dari awal mainnya seperti babak kedua, long past, ga main di tengah saja. Mungkin akan beda (hasilnya),” tambahnya.

Adhy melanjutkan, seluruh pertandingan laga Timnas Indonesia memang optimis untuk menang tapi sebenarnya berat sekali karena lawannya Jepang, Arab Saudi.

“Apakah bisa mendapat nilai 6. Dan poin 6 pun, belum tentu masuk 2 besar. Tapi yang perlu digarisbawahi adalah bukan masuk kualifikasi Piala Dunia atau tidak, tapi semangat nasionalisme yang betul – betul tinggi sekarang,” ujarnya.