KLIKJATIM.Com | Malang – Gara-gara ulah Syafii Umam (24) jajaran polisi di Polsek Poncokusumo Malang dibuat uring-uringan. Itu terjadi lantaran warga Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang ini mengaku polisi di media sosial untuk melakukan aksi pemerasan. Beruntung sebelum memakan korban banyak, pelaku diamankan anggota Polsek Poncokusumo.
[irp]“Pelaku kami tangkap saat hendak memeras korban, MKH (17) warga Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo,”kata Kapolsek Poncokusumo, AKP M Lutfi.
Dikatakan, pelaku mengaku sebagai polisi dan menakuti korban melalui pesan di Facebook. Saat itu pelaku chatting melalui Facebook atas nama Wiyogo yang mengaku sebagai anggota Polsek Poncokusumo. Pelaku menggunakan identitas sebagai Bripka Jurna Afrianto alias Ambon. Pelaku mengatakan kalau korban sudah masuk buku besar pelaku narkoba.
Ditambahkan, jika korban ingin selamat, maka korban harus membayar Rp 1 juta rupiah untuk menghapus nama di buku besar. Kalau tidak mau maka akan ditangkap, dan akan habis lebih banyak antara 6 sampai 7 juta rupiah,” ungkapnya”.
Mengetahui hal tersebut, korban yang merasa ketakutan kemudian mengkonfirmasi ke Polsek Poncokusumo atas tuduhan yang dilontarkan pelaku. Ia sekaligus menanyakan apakah benar pria yang mengirimi dirinya pesan merupakan anggota polisi. “Mendapat laporan itu, kami meminta korban bertemu dengan alasan menyerahkan uang. Setelah pelaku muncul dan korban hendak menyerahkan uang, seketika pelaku kami tangkap,” jelasnya.
Berdasarkan dari hasil penyelidikan petugas, pelaku tersebut diketahui pernah melakukan pemerasan dengan modus yang sama, yakni mengelabui korban dengan mengaku sebagai anggota kepolisian. “Pelaku ini diketahui melakukan pemerasan dengan modus sama, korbannya berarti ada dua orang, mereka sudah diketahui menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku,” pungkasnya. (hen)
