KLIKJATIM.COM | JEMBER – Seorang nenek berinisial WI (64), warga Perumahan Istana Tidar Regency, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari, Jember, menjadi korban peluru nyasar dari orang tidak dikenal (OTK).
Peristiwa ini terjadi pada Senin (3/3/2025) sekitar pukul 16.00 WIB, saat korban sedang bermain dengan cucunya di teras rumah saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Insiden ini baru diketahui kerabat korban setelah shalat tarawih. Bambang, salah satu kerabat WI, mengungkapkan bahwa informasi tersebut pertama kali disampaikan oleh anak korban.
Baca Juga:"Saya dapat kabar saat pulang tarawih tadi dari istri saya. Katanya ibu kena peluru, entah rekoset atau bagaimana, dan sekarang sedang dirawat di rumah sakit," ujarnya kepada wartawan.Bupati Jember Muhammad Fawait Resmi Tempati Pendopo Wahyawibawagraha, Umumkan Program Prioritas
WI dilarikan ke salah satu rumah sakit swasta di Jember untuk mendapatkan perawatan. Dari hasil pemeriksaan medis, ditemukan proyektil peluru bersarang di bagian paha sebelah kiri korban.
Proyektil tersebut menyebabkan luka serius hingga mengenai tulang, sehingga dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan operasi.
Baca Juga:Hingga saat ini, belum diketahui pasti asal peluru yang mengenai korban. "Itu peluru dari senjata jenis apa, milik siapa, dan apakah memang peluru nyasar atau bukan, kami juga tidak tahu. Tapi kami sudah melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib agar ditangani lebih lanjut," tambah Bambang.Pasar Ramadan di Jalan Perumahan Bumi Tegal Besar Jember Dipadati Pengunjung
Mendapat laporan kejadian ini, sejumlah anggota Polsek Sumbersari bersama Tim Inafis Polres Jember langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Petugas mengumpulkan bukti serta meminta keterangan saksi untuk mengetahui dari mana peluru tersebut berasal.
Kapolsek Sumbersari Kompol Sugeng Piyanto menyatakan bahwa kasus ini telah ditangani oleh Satreskrim Polres Jember.
"Untuk kasus ini penyelidikan langsung dilakukan oleh Satreskrim Polres Jember. Kami belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut, karena proses penyelidikan masih berjalan," ungkap Sugeng. (hat/fiq)
Editor : Muhammad Hatta
