Medsos Bisa Jadi Pilihan Media Kampanye Saat Pandemi * Jelang Pilkada Sumenep

Reporter : Redaksi - klikjatim

Pengamat politik sekaligus analis komunikasi politik Madura, Moh. Zuhdi. (ist)

KLIKJATIM.Com | Sumenep – Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Wakil Bupati Sumenep mulai tampak bermunculan menjelang pelaksanaan pilkada serentak tahun 2020. Di antaranya bacabup dari petahana yang kini masih menjabat sebagai Wakil Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi. Kabarnya orang nomor dua di lingkungan Pemkab Sumenep itu akan diusung PDIP, yang berduet dengan tokoh muslimat NU dari Partai Hanura, Dewi Khalifah.

Sedangkan pasangan bacabup dan bacawabup lainnya yang juga muncul ke permukaan adalah Fattah Jasin bersama K.H. Ali Fikri A. Bahkan, keduanya sempat diperkenalkan oleh DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumenep.

[irp]

Meski belum resmi daftar dan ditetapkan sebagai calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep, tapi pola komunikasi politik sudah mulai dibangun. “Itu sesuatu yang wajar, mengingat pelaksanaan pilkada Sumenep sudah mulai semakin dekat,” ujar Analis Komunikasi Politik Madura, Moh. Zuhdi, Selasa (7/7/2020).

Katanya, para bakal calon memang tidak boleh hanya diam begitu saja di tengah ketidakpastian kapan berakhirnya pandemi Covid-19. Sebab kondisi seperti sekarang sangat berbeda dengan tahun-tahun biasanya.

Jika dalam situasi normal, bakal calon dapat membangun komunikasi politik dengan cara rajin blusukan ke masyarakat untuk bertatap muka secara langsung. Tapi saat seperti ini disarankan ada strategi lain melalui pendekatan-pendekatan persuasif yang lebih kreatif. Misalnya dengan memanfaatkan media sosial (medsos) sebagai alat komunikasi politik atau media kampanye kepada masyarakat secara luas. Seperti instagram, facebook, twitter, dan youtube.

[irp]

Dan hal tersebut membutuhkan kerja ekstra keras, atau kerja extraordinary sebagai alat untuk menjaungkau seberapa besar suara pemilih nanti. “Meski demikian, tapi tidak mudah melakukan gerakan menjangkau seberapa besar suara pemilih nanti. Karena itu perlu cara cerdas untuk membangun komunikasi politik di bawah, terlebih di era pandemi saat ini karena semua harus tunduk pada protokol kesehatan. Ini menjadi tantangan bagi semua kandidat maupun tim sukses,” lanjut alumni Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya ini saat dihubungi klikjatim.com.

Karena itu, sangat penting bagi semua kandidat terlebih para tim sukses dan tim relawan untuk mulai membangun komunikasi politik secara intens. Termasuk membaca peta suara di setiap wilayah dengan tetap melakukan survei untuk mengetahui seberapa besar respon para calon pemilih. “Jadi manfaatkan betul media sosial itu sebagai alat kampanye dan komunikasi politik dengan masyarakat, baik secara tatap muka maupun melalui dunia virtual,” saran dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Madura ini. (nul)