Maling Gasak 8 Laptop di SDN 166 Gresik, Kok Bisa?

Reporter : Abdul Aziz Qomar - klikjatim.com

Kepsek SDN 166 Gresik menunjukkan lemari tempat penyimpanan laptop yang digasak maling (Dok)

KLIKJATIM.Com | Gresik – Tak kurang dari delapan laptop milik Sekolah Dasar Negeri (SDN) 166 Kabupaten Gresik digasak maling. Sekolah yang berada di Desa Sumput, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik tersebut diketahui telah dibobol maling pada Senin pagi (11/9/2023).

Delapan laptop yang berada di ruang guru tersebut hilang, sementara pintu ruangan tersebut ada bekas congkelan.

Kepala Sekolah SDN 166 Gresik, Roys Ubaydillah mengungkapkan, pintu ruang guru ada bekas congkelan. Sebelumnya terkunci, kini jebol dan terbuka. Padahal seluruh jendela sudah dipasang tralis.

“Ada delapan laptop, satu proyektor, dan kardus pigora Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin untuk dipasang di ruang kelas hilang dari aksi maling itu,” ungkap dia Senin (11/9/2023).

Menurutnya, aksi pembobolan itu diketahui pada Senin pagi. Saat itu penjaga sekolah saat hendak membuka ruang guru terkejut dengan pintu yang sudah tidak terkunci. Meja ruang guru juga dalam kondisi acak-acakan.

“Penjaga sekolah langsung menuju ruang kepala sekolah. Ternyata benar, lemari untuk menyimpan laptop dalam kondisi terbuka. Delapan laptop yang ada di rak paling atas hilang,” papar dia.

Baca juga: Tidak Ada Penjaga, Gudang Cat dan Tinner di Gresik Ludes Terbakar

Dari kejadian tersebut, pihaknya mengaku sangat prihatin. Pasalnya barang elektronik tersebut sebagai media pembelajaran ujian pada bulan Oktober mendatang.

“Kasihan anak-anak ujian bulan depan, awal oktober ujian assement dan delapan laptop hilang,” keluh dia.

Sementara itu, penjaga SDN 166 Gresik, Ananta mengaku saat mengetahui ruang guru dalam keadaan tidak terkunci, dia langsung menuju ruang kepala sekolah.

“Saya langsung ke ruang kepala sekolah ternyata benar laptop hilang,” ucapnya.

Sementara itu Kapolsek Driyorejo Kompol Herry Moriyanto Tampake mengatakan, petugas Unit Reskrim Polsek Driyorejo sudah melakukan olah TKP.

“Dari hasil penyelidikan sementara diduga pelaku merusak pintu dibagian ruang guru dengan merusak slot pintu dalam,” ungkap Kapolsek.

Selanjutnya, dari olah TKP korban pihak sekolah masih belum bisa menunjukkan bukti kepemilikan laptop, dan meminta waktu kepada penyidik untuk melengkapi bukti kepemilikan laptop untuk dibuatkan laporan polisi. (qom)