Mahasiswa dan Dosen Untag Gelar Pelatihan Konten Pemasaran Indonesia-Jepang di Wisata Kampung Kelengkeng

Reporter : Ahmad Hilmi Nidhomudin - klikjatim.com

KLIKJATIM.Com | Surabaya – Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melaksanakan pelatihan konten pemasaran Indonesia Jepang di wisata Kampung Kelengkeng Desa Simoketawang Kabupaten Sidoarjo.
Ini merupakan rangkaian dari 31 kegiatan Program Matching Fund yang diusulkan oleh Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya pendanaan tahun 2022 dengan ketua pengusul Febby Rahmatullah Masruchin, S.T., M.T. yang melibatkan 31 Dosen dan 155 mahasiswa.

Kegiatan ini termasuk ke dalam kegiatan 6 terkait Pembuatan Media Pemasaran Wisata dengan koordinator Drs. Cuk Yuana, M.Hum. yang terdiri dari 3 sub kegiatan, dan merupakan sub kegiatan 6.2 terkait Konten pemasaran offline online bahasa Indonesia dan Jepang.

“Kegiatan Konten pemasaran offline online bahasa Indonesia dan Jepang adalah kegiatan pemasaran desa wisata kampung kelengkeng melalui website, brosur dan kartu nama dengan menggunakan bahasa indonesia – jepang agar wisatawan dapat mengenali wisata kampung kelengkeng,” kata Febby Rahmatullah Masruchin, S.T., M.T.

“Dan dilakukan oleh 1 dosen yakni Drs. Cuk Yuana, M.Hum. dari program studi Sastra Jepang bersama 5 mahasiswa MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dari program studi Sastra Jepang antara lain Januarius Aquino Nicolas Francois, Gita Savitri Nur Kumalasari, Khusnul Khotimah, Kristanto Eka Rhamadani, dan Muhammad Guntur,” sambungnya.

Kegiatan ini dilatarbelakangi dalam rangka menunjang pelaksanaan kegiatan Wisata Desa simoketawang menjadi desa mandiri dalam pembuatan media pemasaran wisata, diperlukan kegiatan penunjang media pemasaran wisata tersebut berupa pelatihan- pelatihan, diantaranya pelatihan pembuatan buku pedoman dan pembuatan konten website desa simoketawang sebagai desa wisata kampung kelengkeng.

“Sehingga tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah membantu desa simoketawang menjadi desa mandiri dalam pembuatan media pemasaran wisata, khususnya pembuatan buku pedoman dan konten website desa simoketawang menjadi desa wisata kampung kelengkeng,” terangnya.

DUDI (Dunia Usaha dan Industri) atau mitra sasaran dari kegiatan ini adalah Desa Simoketawang dengan sasaran Karang Taruna Desa Simoketawang yang berjumlah 30 orang, dan dilaksanakan selama 6 bulan sejak juli hingga desember 2022 dengan 4 bulan efektif pelaksanaan (Agustus hingga November). Bulan Juli 2022 merupakan tahap persiapan dan Desember 2022 merupakan tahap evaluasi.

“Kegiatan yang dilaksanakan antara bulan agustus hingga november antara lain survey lokasi oleh para mahasiswa bersama dosen pembimbing. Survey yang dilakukan adalah mengamati keadaan kebun kelengkeng sebelum adanya perubahan untuk dijadikan isi konten pemasaran. Mengamati benda-benda yang ada di sekitar kebun untuk dimasukkan di buku pedoman bahasa indonesia-Jepang,” jelasnya.

Setelah melakukan survey, tim 6.2 mulai menyusun buku pedoman dan modul untuk dijadikan bahan ajar untuk pelatihan. Kemudian, tim 6.2 melaksanakan kegiatan utama yaitu pelatihan bahasa jepang kepada karang taruna desa simoketawang. kegiatan utama ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 23 Oktober 2022 pada pukul 09.30

Hasil dari kegiatan pelatihan yang dilaksanakan Karang Taruna maupun pelaku wisata desa Simoketawang dinyatakan telah memiliki kemampuan dan kesiapan untuk menyambut kedatangan wisatawan manca negara, terutama dari negara Jepang. Dibuktikan dengan adanya hasil pre test dan post test yang sudah di rata-rata. berikut adalah diagram hasil dari pelatihan bahasa Jepang. Selain itu, Kegiatan yang dilaksanakan menghasilkan beberapa luaran antara lain brosur, pamflet, Kartu nama dan buku panduan wisata.

“Manfaat yang diterima oleh mitra sasaran berupa mitra memiliki buku panduan wisata yang nantinya akan digunakan ketika penyambutan wisatawan asing terutama yang berasal dari jepang di tempat wisata kebun kelengkeng,” ungkapnya.

Salah satu Peserta dari pelatihan ini yakni Yani yang merupakan Karang Taruna Desa Simoketawang mengungkapkan bahwa pelatihan yang dilaksanakan ini sangat bermanfaat baginya yang awalnya tidak tau sama sekali menjadi tau bagaimana cara memperkenalkan diri menggunakan bahasa jepang, bagaimana caranya menyambut wisatawan menggunakan bahasa jepang, dan bagaimana menulis huruf-huruf jepang.

“Terimakasih kepada dosen dan mahasiswa kegiatan 6.2 yang sudah melaksanakan pelatihan ini, dan berharap bisa diadakan pelatihan lagi,” pungkasnya.(mkr)