Lapas Kelas IIA Bojonegoro Adakan Pengajian Bareng Warga Binaan Pemasyarakatan

Reporter : M Nur Afifullah - klikjatim.com

KLIKJATIM.Com | Bojonegoro – Jelang akhir tahun, lapas kelas IIA Bojonegoro adakan refleksi bareng Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kegiatan ini juga bekerjasama dengan Kantor Kementrian Agama (Kemenag).

Kegiatan bertemakan ‘Merubah diri menjadi lebih baik dan bermanfaat’ itu di isi tausyiah keagamaan oleh Kasi PD Pontren Kemenag Bojonegoro Kyai Sun’an. Kegiatan ini merupakan bagian pembinaan mental dan kerohanian bagi para warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Kasi PD Pontren Kemenag Bojonegoro, Kyai Sun’an mengapresiasi inisiasi kegiatan kerohanian tersebut. Ia juga mengaku salut atas perhatian Lapas Bojonegoro terhadap para warga binaannya. Agar kedepan dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik. 

“Saya salut dengan kegiatan ini, bahwa harapan saya dengan kegiatan ini para warga binaan atau santri disini dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi, sadar dan kembali menjadi fitrahnya sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kehilafan sehingga bertaubat kepada Allah SWT,” ujar Kyai Sun’an. 

Kyai Sun’an juga mengaku terharu melihat para warga binaan yang begitu khusuk mendengarkan apa yang Ia sampaikan. Sesekali Ia mendapati para warga binaan menyeka air mata dan nampak merenungi kesalahan yang telah diperbuatnya. 

“Kami dari kementrian agama siap bersinergi dengan Lapas Bojonegoro. Saya menyakini bahwa dengan pembinaan yang baik dan secara rutin dapat menyadarkan mereka dan kedepan menjadi pribadi yang lebih baik,” tandasnya.

Kyai Sun’an memberikan nasehat kunci hidup bahagia yakni dengan mengamalkan 4 M yakni Muahadah atau kembali menjadi hamba yang kepada Allah dan Muhasabah atau mengoreksi terhadap perbuatan sikap dan kesalahan. Kemudian murokobah merasakan kehadiran Allah di dalam segala kondisi serta yang teraktir yakni mujahadah atau bersungguh-sungguh ingin berubah menjadi pribadi yang labih baik. 

Sementara itu, Kalapas kelas IIA Bojonegoro Sugeng Indrawan menjelaskan bahwa kegiatan refleksi ini merupakan bagian dari pembinaan mental melalui kegiatan kerohanian dan keagamaan. 

Kegiatan ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan dengan melibatkan seluruh warga binaan. Kedepan kegiatan seperti ini akan masif dilakukan baik berkerjasama dengan Kemenag, MUI bahkan juga lintas instansi lainnya. 

“Semoga dengan mendapatkan siraman rohani melalui pengajian ini dapat mengetuk hati mereka untuk kembali menjadi pribadi yang lebih baik,” pungkasnya. (ris)