KLIKJATIM.Com | Bojonegoro – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bojonegoro kembali menunjukkan inovasi dan komitmennya dalam membina warga binaan melalui program kegiatan pertanian. Di bawah naungan Seksi Kegiatan Kerja, Lapas Bojonegoro berhasil melaksanakan panen raya sayuran yang ditanam oleh warga binaan.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran kemandirian bagi para penghuni Lapas. Panen raya yang dilaksanakan pada Selasa (04/2/2025) itu meliputi sayuran Kangkung, Kacang, dan Bayam.
Sebagian hasil panen ini akan disisihkan dan dibagikan kepada keluarga warga binaan, sesuai dengan instruksi dari Bapak Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yang menginginkan agar program-program pembinaan di Lapas dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk para warga binaan, tetapi juga bagi keluarga mereka di luar. Hal ini menjadi bentuk perhatian dari Lapas Bojonegoro dalam menciptakan kesejahteraan bagi keluarga yang juga turut merasakan dampak dari proses pembinaan.
Sugeng Indrawan selaku Kepala Lapas Bojonegoro mengatakan, Program pertanian ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan di Lapas, tetapi juga untuk melatih warga binaan dalam bidang pertanian yang dapat berguna setelah mereka menjalani masa hukuman.
Kemandirian pangan di Lapas adalah langkah kecil yang kami lakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasokan luar, serta memberikan pembelajaran bagi mereka untuk menjalani hidup dengan lebih mandiri di masa depan.
“Dengan membagikan sebagian hasil panen kepada keluarga mereka, kami berharap dapat mempererat hubungan antara warga binaan dan keluarga serta mendukung kesejahteraan mereka,” ujar Sugeng sapaan akrabnya.
Sementara itu, Subiyanto selaku Kasi Kegiatan Kerja Lapas Bojonegoro berharap dengan adanya kegiatan ini, warga binaan tidak hanya belajar bertani, tetapi juga mengembangkan sikap disiplin, tanggung jawab, dan rasa percaya diri. “Proses bertani mengajarkan mereka tentang ketekunan dan kerja keras, yang nantinya dapat menjadi modal penting dalam hidup mereka setelah keluar dari Lapas,” katanya.
Menurutnya, Kegiatan ini juga mendukung salah satu program besar yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, yaitu program Ketahanan Pangan Nasional. Dengan memperkenalkan kegiatan pertanian berbasis organik dan ramah lingkungan, Lapas Bojonegoro turut berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar.
“Dengan kegiatan pertanian seperti ini, Lapas Bojonegoro berharap dapat terus mengembangkan berbagai program pembinaan yang mampu memberikan dampak positif bagi warga binaan, serta berkontribusi pada penguatan ketahanan pangan di tingkat lokal. Sebuah langkah yang menunjukkan bahwa di balik jeruji, ada semangat perubahan dan kemandirian yang tidak boleh diremehkan,” pungkasnya. (gin)