Lansia 100 Tahun di Sumenep Ditemukan Tewas Gantung Diri di Area Pemakaman

Reporter : Redaksi - klikjatim

Petugas kepolisian dan warga saat menemukan seorang lansia tewas gantung diri di area pemakaman Desa Pamolokan, Kecamatan Kota, Sumenep, Selasa malam (29/4/2025).

KLIKJATIM.Com | Sumenep  Seorang pria lanjut usia bernama Slamet (100), warga Jalan Merpati No. 34, Desa Pamolokan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri pada Selasa malam (29/4/2025), sekitar pukul 22.00 WIB.

Peristiwa tragis ini terjadi di area pemakaman yang terletak di belakang rumah korban, tepatnya di Dusun Saluran Air, Desa Pamolokan.

Menurut informasi yang dihimpun Klikjatim dari pihak keluarga dan saksi mata, kejadian bermula ketika Rovi Al Qodir, cucu menantu korban, pulang ke rumah bersama istrinya, Anis.

Setibanya di rumah, Rovi tidak menemukan Slamet di dalam rumah. Ia kemudian berinisiatif mencari korban ke belakang rumah, mengingat korban kerap duduk di area pemakaman tersebut.

Sesampainya di lokasi, Rovi mendapati korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi tergantung menggunakan tali tambang yang diikatkan ke dahan pohon kamboja.

Ia segera memberitahukan kejadian tersebut kepada Mubarokah, anak korban, yang kemudian menghubungi warga sekitar dan melaporkan kejadian ke Polsek Sumenep Kota.

Dari keterangan pihak keluarga, diketahui bahwa korban selama ini sering mengeluh tidak bisa tidur dan beberapa kali mengutarakan keinginannya untuk mati.

Selain itu, korban juga kerap berbicara tidak jelas dan sering menghabiskan waktu di area pemakaman karena merasa memiliki banyak teman di sana.

Pihak kepolisian yang datang ke lokasi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mencatat keterangan saksi, dan berkoordinasi dengan keluarga korban untuk menyarankan pemeriksaan visum atau otopsi.

Namun, keluarga menolak dan memilih tidak dilakukan tindakan medis lebih lanjut dengan membuat surat pernyataan resmi.

“Keluarga korban menyatakan ikhlas atas kejadian ini dan menganggapnya sebagai takdir dari Tuhan. Mereka juga tidak akan menempuh jalur hukum,” ungkap Plt Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti S, kepada pewarta, Rabu (30/4) pagi. (hendra)