KLIKJATIM.Com | Gresik — Kredit ultra mikro yang dikucurkan Bank Gresik hingga Oktober 2022 mencapai Rp1.756.358.995 miliar.
Direktur Utama Bank Gresik Al Kusani menyampaikan, nilai kredit ultra mikro tersebut disalurkan kepada pelaku usaha mikro dan rintisan seperti pedagang pentol, usaha olahan makanan dan sebagainya, dengan bunga rendah dan tanpa agunan.
"Jumlah (Nasabahnya) mencapai 1.345 orang, 318 kelompok, tersebar di 140 Desa dan Kelurahan di Kabupaten Gresik," beber Al Kusani dalam pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Gresik, Jumat (2/11/2022).
Baca juga: Bank Gresik Akan Setor Dividen Rp1 Miliar Tahun Ini
Program kredit ultra mikro yang dijalankan Bank Gresik, lanjut dia, merupakan implementasi dari visi inklusi keuangan yang digalakkan pemerintah. Sehingga masyarakat miskin bisa punya akses keuangan untuk memulai usaha kecil.
"Selain itu ini merupakan bentuk program untuk menjalankan salah satu Nawakarsa Pak Bupati dan Bu Wabup," ujar dia.
Nah program inklusi keuangan Bank Gresik akan diperkuat dengan keberadaan TPAKD, dimana sejak sebelum TPAKD Kabupaten Gresik terbentuk, Bank Gresik telah menjalankan program inklusi keuangan.
Hal ini terlihat dari beberapa Nasabah kredit ultra mikro Bank Gresik yang sudah bisa naik kelas.
Endang Kusmiatun, salah satu Nasabah ultra mikro yang punya usaha tenun sarung, kini telah menerima plafond pinjaman kedua sebesar Rp4 juta dari Bank Gresik, setelah sebelumnya menerima plafond pertama Rp3 juta.
Bahkan Nasabah lain, Ida Rochani, menerima plafond kredit kedua dengan angka Rp35 juta, setelah sebelumnya pengusaha sambal kemasan ini hanya mendapatkan plafond pinjaman pertama sebesar Rp3 juta.
"Artinya beberapa para Nasabah ultra mikro kami sudah berhasil menjalankan dan mengembangkan usaha, dari mulanya belum punya usaha," beber Al Kusani.
Selain kredit ultra mikro, kredit modal kerja yang disalurkan Bank BUMD milik Pemkab Gresik tersebut juga berkinerja cukup bagus, nilai yang dikucurkan mencapai Rp22.366.646.000 kepada 345 Nasabah.
Sementara kredit investasi ada 1 nasabah dengan nilai Rp126 juta lebih.
Sedangkan kredit yang punya porsi penyaluran paling besar adalah kredit konsumtif senilai Rp33 miliar lebih, yang dikucurkan kepada 886 Nasabah.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menyebut keberadaan TPAKD akan mendorong percepatan peningkatan pengetahuan literasi keuangan dan inklusi keuangan yang sangat diperlukan di era saat ini.
"Oleh karenanya, kita membuka selebar-lebarnya akses keuangan bagi masyarakat dengan harapan terciptanya pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, partisipatif, dan inklusif," kata Bu Min, sapaan akrabnya.
Baca juga: Bank Gresik Setor Dividen Rp 600 Juta
Bu Min, juga berpesan kepada TPAKD yang telah dikukuhkan hari ini untuk segera menyusun program dalam mencapai tujuan percepatan akses keuangan di Kabupaten Gresik.
Lewat TPAKD ini, Bu Min juga berharap agar sektor UMKM di Kabupaten Gresik bisa semakin berkembang dan meningkat.
"Kita juga mendorong teman-teman perbankan untuk memberikan kemudahan bagi UMKM dalam mengakses keuangan. Sehingga keberadaan bank titil atau rentenir di Kabupaten Gresik, bisa kita berantas," tandasnya. (yud)
Editor : Abdul Aziz Qomar