KLIKJATIM.Com | Gresik – Peningkatan kualitas lingkungan hidup menjadi prioritas pembangunan Pemerintah Kabupaten Gresik yang berjalan seiring dengan investasi. Pasalnya lingkungan hidup yang sehat satu-satunya penopang baiknya kesehatan manusia.
Beberapa upaya dilakukan pemerintah Kabupaten Gresik untuk memperbaiki lingkungan, seperti mereduksi sampah plastik dengan membangun Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) Bank Sampah, hingga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di beberapa Kecamatan.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Gresik M Syamsul Arifin bertutur, dalam mengembangkan TPS3R di level keluarga (rumah tangga) dan RT, Pemkab menggandeng banyak pihak, salah satunya swasta. Seperti yang dilakukan bersama PT Freeport Indonesia di Desa Manyar, Mengare, dan Desa Peganden.
“Di sana industri melatih kader-kader bank sampah tingkat desa hingga memberikan fasilitas tempat sampah sesuai jenisnya,” katanya.
Berdasarkan informasi yang dilansir Kementerian Lingkungan Hidup, indeks kualitas air dan udara di Kabupaten Gresik pada tahun 2023 meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2022.
Indeks Kualitas Air (IKA) di Gresik pada tahun 2023 mencapai 49,38, sementara Indeks Kualitas Udara (IKU) berada di level 81,24. Adapun Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) mencapai 58,51. Sebagai perbandingan, di 2022, IKA Kabupaten Gresik berada di angka 48,24, IKU 81,03, sementara IKLH 58,15.
“Industrialisasi tak boleh mengabaikan lingkungan, bagaimanapun kehidupan manusia bergantung pada alam,” sambung Syamsul.
Baca juga: Wow, Kabupaten Gresik Hasilkan 200 Ton Sampah Per Hari
Perlu diketahui, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup adalah nilai yang menggambarkan kualitas lingkungan hidup dalam suatu wilayah pada waktu tertentu, yang merupakan nilai komposit dari Indeks Kualitas Air, Indeks Kualitas Udara, Indeks Kualitas Lahan dan Indeks Kualitas Air Laut.
Indeks Kualitas Air (IKA) adalah suatu nilai yang menggambarkan kondisi kualitas air di lokasi dan waktu tertentu.
Indeks Kualitas Udara (IKU) adalah ukuran yang menggambarkan kualitas udara yang merupakan nilai komposit dari parameter kualitas udara yang ditetapkan peraturan perundang-undangan.
Camat Manyar Zainul Arifin menyatakan, perbaikan kualitas lingkungan hidup, seperti sungai, rawa, ekosistem mangrove tidak mungkin dilakukan sendirian oleh pemerintah. Diperlukan kesadaran individu warga masyarakat untuk turut menjaga lingkungan.
“Dan tentunya pihak swasta, jika dikaitkan dengan prioritas pemerintah salah satunya pengelolaan persampahan, perusahaan – perusahaan di Kecamatan Manyar ini cukup peduli dan terlibat langsung dalam hal ini,” kata Zainul, di sela-sela aksi bersih-bersih sungai bersama PT Freeport Indonesia di Desa Banyuwangi, Sabtu 9 Maret 2024, dalam rangka hari peduli sampah nasional.
Pada kesempatan tersebut, PT Freeport bersama Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Gresik melakukan susur sungai Kali Kumpan di sepanjang Desa Banyuwangi Kecamatan Manyar, sambil memunguti sampah, terutama plastik yang ada di sungai tersebut, dilanjutkan dengan menanam pohon dan bambu.
Dinas Lingkungan Hidup mengerahkan petugas kebersihan dan armada truk pengangkut sampah, sedangkan PT Freeport bersama ratusan karyawannya ikut turun ke sungai memunguti sampah. (qom)