Kualitas Daging Ayam Jelek, Warga Keluhkan BPNT di Benjeng

Reporter : Miftahul Faiz - klikjatim.com

Kondisi daging ayam tampak kehijauan. (ist)

KLIKJATIM.Com | Gresik – Pembagian bantuan pangan non tunai (BPNT) di Gresik dikeluhkan warga. Hal itu menyusul ditemukannya kondisi salah satu kebutuhan pokok di dalam bantuan tersebut tidak layak konsumsi.

Misalnya di Dusun Gempol, Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng. Informasi yang dihimpun, dalam pembagian BPNT beberapa waktu lalu warga setempat mengeluhkan terkait kualitas daging ayam. Sebab kondisinya jelek dan tidak layak konsumsi.

“Warna dagingnya itu kelihatan hijau, jadi terpaksa banyak yang dibuang,” kata warga yang enggan menyebutkan namanya.

[irp]

Alasan warga membuang daging ayam sangat mendasar. Mereka khawatir dengan kondisi tersebut justru membawa virus di tengah kewaspadaan terhadap ancaman persebaran virus corona. “Dari pada kenapa-kenapa, ya pilih amannya saja (dibuang),” imbuhnya.

Selain itu, informasi yang berhasil dihimpun klikjatim.com bahwa keluhan terkait BPNT di wilayah setempat bukan kali pertama. Sebelumnya juga disebutkan pernah terjadi keterlambatan untuk telur ayam. Bahkan kualitas berasnya pun teradang jelek.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Jogodalu, Juwaiminingsih tidak bersedia dikonfirmasi. Ketika dihubungi berkali-kali melalui selulernya tidak diangkat. Begitu juga pesan WhatsApp (WA) yang dikirim klikjatim.com tidak ada balasan. Padahal, dalam aplikasi tersebut sang kades terlihat online bahkan sempat menjawab salam dari wartawan klikjatim.com.

[irp]

Terpisah, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Gresik, Sentot Supriyohadi menuturkan terkait pendistribusian BPNT setiap kecamatan ada ketuanya masing-masing di bawah tanggungjawab camat. Jika terdapat keluhan mengenai kualitas bantuan yang diberikan, maka keluarga penerima manfaat bisa komplain. “Atau silahkan dikembalikan ke agennya,” tegasnya.

Adapun mengenai keluhan ini, pihaknya berjanji akan menindaklanjuti. Dan, pastinya akan ada evaluasi agar pelaksanaan BPNT di lapangan benar-benar sesuai harapan pemerintah. (iz/roh)