KLIKJATIM.Com | Gresik – Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Gresik menggelar konsolidasi dengan mengumpulkan seluruh struktur Dewan Syuro dan Tanfidz Pengurus Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Gresik, Jumat, 3 Januari 2025.
Konsolidasi ini dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur Thoriqul Haq, dan Bendahara DPW PKB Jatim Fauzan Fuadi, serta seluruh anggota Fraksi PKB DPRD Gresik.
Ketua DPC PKB Gresik, Much Abdul Qodir, menjelaskan bahwa tujuan utama konsolidasi ini adalah untuk mengevaluasi kinerja politik selama tahun 2024 serta merumuskan agenda dan program konsolidasi partai pada tahun ini.
“Walaupun tahun politik masih jauh, yaitu pada 2029 dengan adanya pemilu dan pilkada serentak, kami tidak tinggal diam. Kami memanfaatkan waktu ini untuk konsolidasi, membangun kekuatan, dan memperkuat kaderisasi partai,” ujar Qodir.
Qodir menambahkan, meski PKB berhasil memenangkan pemilu legislatif, posisi pucuk pimpinan eksekutif (Bupati) di Gresik masih belum diduduki oleh kader PKB.
“Tentu kami ingin Bupati Gresik yang akan datang berasal dari kader PKB,” tegas Qodir.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB, Jazilul Fawaid, mengungkapkan bahwa PKB hingga saat ini merupakan pilar utama dalam mendukung pendidikan keagamaan di lingkungan Nahdlatul Ulama.
Baca juga: Fraksi PKB DPRD Gresik Soroti Mutasi di OPD Penghasil, Dikhawatirkan Mengganggu Perolehan Pendapatan
Para kader PKB yang duduk di parlemen di semua tingkatannya berkomitmen untuk memperjuangkan kelangsungan madrasah, pondok pesantren, dan unit pendidikan keagamaan lainnya.
“Oleh karena itu, kita perlu memenangkan kursi eksekutif, baik Gubernur, Bupati/Wali Kota, bahkan Presiden agar program yang berpihak kepada rakyat bisa lebih optimal, karena yang punya uang itu eksekutif,” kata Jazil.
Jazil juga mengakui bahwa kelemahan PKB saat ini, khususnya di Gresik, terletak pada kepemimpinan eksekutif. Oleh karena itu, program kaderisasi yang berkelanjutan harus memfokuskan pada pencapaian kursi pucuk pimpinan eksekutif.