KLIKJATIM.Com | Gresik – Tak kurang dari 370 santri pendekar baru Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa di Kabupaten Gresik dibaiat oleh Ketum PP PSNU Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil), di Gedung SDIT Al-Ibrohimi Manyar Gresik, Minggu (5/11/2023).
Ratusan santri tersebut berasal dari 12 Pimpinan Anak Cabang PSNU Pagar Nusa Gresik. Para anggota baru dikukuhkan dengan simbolis penyematan sabuk marga santri berwarna hijau badge putih oleh Gus Nabil Haroen.
Ketua Pimpinan Cabang Pagar Nusa Kabupaten Gresik, Zainul Khuluq mengungkapkan rasa syukurnya bahwa ijazah dan pembaiatan anggota baru Pagar Nusa Gresik tahun 2023 dapat langsung dipimpin oleh Ketua Umum PSNU Pagar Nusa.
“Syukur alhamdulillah kita bisa hadir di majlis yang mulia ini, semoga senantiasa diberikan barokah kepada para santri dan dicatat sebagai amal baik. Saya hanya menyampaikan semoga para kader bisa berkembang dan menjadi santri yang berkualitas,” ungkap dia.
Sementara itu, Ketua Umum PSNU Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen menyampaikan pesan kepada para anggota baru untuk menjadi kader yang militan. Penyebutan kader militan tidak secara tiba-tiba didapat, melainkan melalui proses yang panjang dengan waktu yang tidak sebentar.
“Pagar Nusa dilahirkan oleh kyai yang pendekar dan pendekar yang kyai. Akar lahirnya Pagar Nusa berasal dari pesantren, maka semua kader disebut santri. Nama santri tidak asal diberikan, namun penuh nilai-nilai luhur. Jadi kalian harus menunjukkan sikap seorang santri, salah satunya dengan berakhlakul karimah,” ucap Gus Nabil.
Baca juga: Begini Cara Gubernur Khofifah Memotivasi Pendekar Pagar Nusa Agar Terus Berprestasi
Gus Nabil menambahkan, kader Pagar Nusa diharapkan menjaga kondusifitas. Menjadi solusi bukan masalah di tengah masyarakat. Ditambah menjelang pemilu kondisi akan sangat panas, kader Pagar Nusa harus iku andil mengamankan jalannya pemilu sebagai juru damai.
“Dibawah Zainul Khuluq kalian semua insya Allah akan mendapat sosok tauladan yang baik. Pagar Nusa mencetak kader NU yang militan serta setia terhadap para kyai dan ulama,” tutur dia.
Dikatakan, meski kebal tembak bahkan ahli jurus, belum bisa disebut santri Pagar Nusa jika tidak tadzim kepada para Kyai dan Ulama. Kekuatan yang dimiliki kader hanya 10 persen, 90 persen lainnya merupakan energi dari para Masyayikh.
“Minimal satu bulan sekali harus sowan kepada para kyai atau ulama, baik yang masih hidup maupun sudah meninggal,” ucap Nabil.
Selain itu, ia juga menghimbau kepada para Pimpinan Cabang untuk mengaktifkan Ranting dan menurunkan SK ranting agar tertib administrasi. Serta memaksimalkan penggunaan E KTA kepada para anggota baru.
Menurut Nabil, Gresik punya energi besar yang jika dikelola dengan baik akan menjadi kekuatan luar biasa. Maka dari itu, para Pimpinan Cabang Pagar Nusa harus menghidupkan kaderisasi mulai dari tingkat ranting dan mempercepat anggota memiliki E kta.
“Karena ini merupakan hak masing-masing anggota. Fungsi e kta sendiri menjadi alat ukur data jumlah para anggota Pagar Nusa,” pungkas dia. (qom)