Tembok Pabrik SPN Tutupi Kali Avour, Sebabkan Banjir Driyorejo Semakin Parah

Reporter : Miftahul Faiz - klikjatim.com

Aris Gunawan saat menunjukkan lokasi tembok yang menjadi saluran Kali Avor yang tersumbat.Faiz /klikjatim.com

KLIKJATIM.Com | Gresik –  Banjir tahunan yang menggenangi Desa Krikilan, Sumput dan Driyorejo salah satunya akibat bangunan pabrik yang menyalahi aturan. Misalnya kali avour yang tersumbat dan ditutup permanaen olah PT Surta Pertiwi Nusantara (PSN) . Akibatnya upaya normalisasi kali avour terhalang.

[irp]

Ketua Front Pembela Suara Rakyat (FPSR), Aris Gunawan prihatin dengan warga yang terdampak banjir tersebut. Selain karena letak geografis wilayah Kecamatan Driyorejo, banjir juga disebabkan oleh banyaknya bangunan yang diduga menyalahi aturan.

“Ini saluran Kali Avour yang tersumbat bangunan diduga milik PT SPN di Desa Krikilan. Akibat bangunan itu, arus air tidak bisa lancar, juga masyarakat tidak bisa membersihkan Kali Avour karena tertutup tembok perusahaan tersebut,” ujar Aris, Minggu (10/1/2021).

Aris menjelaskan, Sungai Avour selama ini hanya dilakukan normalisasi dari Desa Sumput menuju ke Desa Bambe. Desa yang dilewati kali avour meliputi Banjaran, Tanjungan, Sumput, Krikilan , Cangkir, dan Bambe. Kali Avor  yang semula selebar 8 meter mengalami pendangkalan. Sendimentasi membuat lebarnya makin berkurang. 

Harapan masyarakat, normalisasi Sunga Avor bisa dilakukan dari hulu di Desa Banjaran dan hilirnya di Desa Bambe.   “Kami khawatir, dampak banjir makin meluas akibat Kali Avor ini tidak optimal karena tertutup tembok dan tidak bisa dilakukan normalisasi,” tambah Aris.

 Aris mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (PUBM) serta Dinas Pengairan Kabupaten Gresik bisa mengatasi masalah tersebut. Tentunya dilakukan sidak (inspeksi mendadak) dan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

“Kami mengharapkan tindakan tegas agar membongkar bangunan milik perusahaan yang menutup akses kali avour dan mengharap kan normalisasi dari hulu sampai hilir,” tegas Aris Gunawan. Semnatar itu, pihak PT. SPN belum bisa memberikan tanggapan tentang tembok pabrik yang diduga sumber mampetnya kali Avor. (rtn)