Kak Seto Award 2024, Bupati Yani Raih Titel Bupati Ramah Anak dan Diapresiasi atas Turunnya Angka Stunting Di Gresik

Reporter : Abdul Aziz Qomar - klikjatim.com

Penyerahan Kak Seto Award yang diterima Kepala Dinas KBPPA Pemkab Gresik (Dok/Pemkab Gresik)

KLIKJATIM.Com | Gresik – Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, mendapat penghargaan Kak Seto Award 2024. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kerja keras Bupati Yani sebagai Bupati Sahabat Anak dan upayanya dalam mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Gresik.

Penghargaan diberikan secara langsung oleh Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto kepada Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Kabupaten Gresik, Titik Ernawati, Jumat (07/06).

Kadis Titik Ernawati, dalam keterangannya menyebut penghargaan ini merupakan sebuah dorongan bagi Kabupaten Gresik di bawah nahkoda Bupati Fandi Akhmad Yani untuk terus mendorong penurunan kasus stunting di Kabupaten Gresik.

Dirinya menambahkan, penurunan angka stunting di Kabupaten Gresik menjadi salah satu fokus Bupati Fandi Akhmad Yani. Hal ini terlihat dengan sangat tingginya perhatian Bupati Yani dalam hal tersebut.

“Bupati Fandi Akhmad Yani secara tegas menyampaikan instruksi untuk menurunkan angka stunting di Gresik. Instruksi ini, kemudian dijalankan dengan penuh oleh dinas-dinas terkait termasuk pada Dinas KBPPPA,” ujarnya.

Stunting, atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Melalui berbagai program dan inisiatif, Kabupaten Gresik berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan. Beberapa program unggulan yang diterapkan. Di antaranya pemberian Makanan Tambahan (PMT), program ini ditujukan untuk ibu hamil dan balita guna memastikan asupan gizi yang cukup. Kemudian kampanye edukasi gizi, berupa sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dan pola makan sehat. Serta pemberian pil penambah darah bagi remaja.

Berikutnya adalah pelatihan Kader Posyandu, berupa pelatihan kader posyandu dan kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk meningkatkan kapasitas kader agar lebih efektif dalam memberikan penyuluhan dan layanan kesehatan.