Jadi Desa Mandiri, Kades Kepatihan Berhasil Wujudkan Kemandirian Desa

Reporter : Ratno Dwi Santo - klikjatim.com

Kades Kepatihan Dodik Suprayogi (Kiri) saat mendampingi Camat Menganti, Bagus Jauhari (tengah) meninjau pengecoran gedung olah raga yang dibangun di Desa Kepatihan

KLIKJATIM.Com | Gresik – Sejak ditetapkan sebagai Desa Mandiri oleh Kementerian Desa pada 2020 silam, Desa Kepatihan Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik terus berbenah menjaga soliditas dan kerukunan antara warga. Sebab, salahsatu kunci keberhasilan dalam membangun desa adalah terjalinnya komunikasi dan hubungan yang baik antara desa, perangkat desa bersama warganya.

H Dodik Suprayogi, Kepala Desa Kepatihan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik mengungkapkan, sejak dirinya dilantik sebagai Kades Kepatihan pada 2019, dia langsung dihadapkan pada kenyataan bahwa wilayahnya menghadapi sejumlah persoalan. Di antaranya angka pengangguran yang cukup banyak, sejumlah infrastruktur yang harus dibenahi, banjir yang kerap terjadi saat musim hujan. Hingga ketidakharmonisan komunikasi antara desa dengan puluhan industri yang ada di Desa Kepatihan.

Lalu Dodik Suprayogi mulai mengurai satu persatu persoalan itu. Pertama, dia mengajak perangkat desa mulai sekdes, para kepala urusan (kaur), kepala dusun serta tokoh masyarakat menyatukan visi dan misi dalam membangun wilayah Desa Kepatihan yang luasnya mencapai 112 ribu meter persegi ini.

Setelah dirasa kompak dengan perangkat desa dan tokoh masyarakat, selanjutnya kades membangun komunikasi positif dengan warganya yang tercatat mencapai 8.133 jiwa. Komunikasi dengan warga ini menjadi modal penting dalam mengurai sejumlah persoalan. Dan upaya ini tercipta setelah Kades Dodik melakukan serangkaian pertemuan bersama warga desa sekaligus menjaring aspirasi warga untuk segera ditindaklanjuti.

“Sejumlah masalah saat itu diutarakan oleh warga kami. Di antaranya masalah pekerjaan. Sebagian pemuda atau warga yang masuk usia kerja masih belum mendapatkan pekerjaan. Kemudian warga di beberapa dusun juga mengeluhkan banjir yang terjadi tiap musim hujan karena saluran air yang terhambat dan membutuhkan sudetan untuk memperlancar aliran,” kata Kades Kepatihan ini.

Selanjutnya persoalan itu dirembuk untuk dicarikan solusi bersama. Pertama masalah pekerjaan, Dodik mengundang sejumlah industri yang ada di wilayahnya. Saat itu, pihak industri diminta memprioritaskan rekruitmen tenaga kerja untuk warga ring 1 atau berada di Desa Kepatihan.