Ingin Maju di Pilbup Gresik, Apa Alasan Dokter Anis?

Reporter : Koinul Mistono - klikjatim.com

Foto : dr. Anis Ambiyo Putri saat memberikan arahan dalam kegiatan senam beberapa waktu lalu. (Istimewa)

KLIKJATIM.com | Gresik – dr. Anis Ambiyo Putri merupakan salah satu figur pendatang baru yang dikabarkan bakal maju dalam bursa pencalonan Bupati (Cabup) dan Wakil Bupati (Cawabup) Gresik. Kendati belum ada kepastian berpasangan dengan salah satu figur, namun tekad mengabdi untuk daerahnya terus menguat.

Apa alasan perempuan asli Kecamatan Wringinanom ini?

Kepada awak media, dr. Anis mengungkapkan, salah satu alasannya maju dalam bursa Cabup dan Cawabup Gresik tahun 2020 karena ingin mendedikasikan diri untuk daerah. Sosok perempuan asal Desa Sumberrame, Wringinanom ini merasa terpanggil sebagai representasi dari Gresik Selatan.

Selain itu, juga merupakan figur perempuan. Karena sampai sekarang belum ada calon dari kalangan perempuan, yang berani terbuka untuk maju di Pilbup Gresik mendatang.

Karena itulah, dia juga mengaku banyak mendapat dorongan serta dukungan dari kaum perempuan. Terutama kalangan ibu-ibu, saat dirinya melakukan kunjungan ke berbagai tempat.

“Ya karena kami sama-sama perempuan, sehingga banyak juga support dan motivasi dari mereka. Yang sering kami temui ya para ibu-ibu, didoain saja ya. Kan masih jauh juga tahapan Pilbup,” kata dr. Anis.

Saat ini pihaknya masih fokus silaturrahmi dan sosialisasi ke masyarakat. “Kami masih fokus sosialisasi saja dulu. Kalau untuk berdampingan dengan figur siapa, ya itu nanti lah,” pungkasnya.

Secara terpisah, pengamat sekaligus peneliti Nusantara Research & Consulting, Hariris Shofa menjelaskan, momentum Pilkada memang masih sering menjadi perbincangan, bahkan pertimbangan tersendiri terkait domisili dan kelahiran kandidat.

“Ya karena memang dianggap area yang bisa dibuat pertimbangan tersendiri, untuk mengukur kekuatan basis. Dan, itu sudah biasa terjadi di berbagai daerah,” menurutnya.

Lebih lanjut, di dalam hasil survei juga demikian. Kata Hariris, kebanyakan secara peta kekuatan dukungan juga masih didominasi oleh wilayah basisnya tersendiri. “Jadi ini wajar, karena tingkat popularitas dan elektabilitasnya baik,” imbuhnya. (nul/*)